Monday, December 10, 2007

~Siapa Sih yang Benar ?~



Rytha masih ingat..... dulu waktu Rytha masih awam sekali.... Rytha suka kebingungan sendiri kalau ada ikhwah yang bertikai.... Rytha sering read discussion di forum forum.. di mailing list.... makin bingung karena setiap orang bisa beragumen sendiri dan menggunakan dalil dalil dengan twist that dalil untuk kepentingan diri sendiri...

Saat kebingungan itu.... Rytha sedikit sekali mengetahui siapa ulama Alhlus sunnah tempat bertanya dan merujuk...Ulama-ulama yang Rytha ketahui dan jadikan rujukan juga semangkin membingungkan.....

Saat Rytha mulai besentuhan dengan ikhwah salafi.. Rytha mulai mengenal nama Shaikh Bin Bazz.. Shaikh Nasiruddin Al-Banni.. Shaikh Utsaimin dan yang lainnya....

Rytha sangat terkesan dengan seorang tholabul ilmy dari Madinah.... terkesan dengan alangkah cintanya beliau dengan shaikh Bin Bazz... Beliau sering menangis kalau nama shaikh Bin Bazz disebut....Kalau Rytha membela ulama ulama tertentu.... beliau sering berkata... seandainya kamu tahu bagaimana ulama - ulama sebagai saya mengenal mereka kamu pasti akan merasakan kesedihan dan kekhawatiran yang saya rasakan ...

Beliau tidak pernah menjelekkan ulama sedikit pun.... Hanya beliau sering memberi nasehat sebaiknya belajarlah dari buku buku ulama terdahulu.

Rytha juga baca cerita seorang tholabul ilmy yang lain asal Canada... Sewaktu berita wafatnya shaik Bin Bazz sampai ke keluarganya...mereka sangat sedih... seperti kehilangan orang tua sendiri....

MasyaAllah....Sekarang Rytha paham.. alangkah sedih seorang penuntut ilmu ditinggal ulama dan guru mereka..... Mereka adalah pewaris para nabi..... dimana Nabi tidak mewariskan harta tapi mewariskan ilmu... dan para ulama adalah pewaris mereka... Lewat lisan mereka, pena pena mereka umat terbimbing dan sunnah Rasulullah salallahu alahi wassalam tetap dihidupkan....

Ada suatu kejadian yang lucu...

Salah seorang ukhti... suaminya juga lulusan Madinah university.... MasyaAllah sebenarnya Rytha lihat the trait of believer di diri beliau.... di mobilnya tidak ada musik..hanya nasyid tanpa instrument.... beliau care untuk langsung menuju masjid untuk berjamaah walaupun dalam perjalanan.... beliau lower his gaze dan lain lain.....

Suatu waktu Rytha ngobrol dengan istri beliau, Rytha bertanya.... "Bu ... Pak Ustadz lulusan Madinah university ya....? , Apakah beliau sempat bertemu dan menimba ilmu dari shaikh bin Bazz? "...

In surprised beliau bilang.... " Siapa itu shaikh Bin Bazz" ....

Ya Allah....... Rytha yang awalnya berharap mendengarkan cerita tambahan tentang siapa itu shaikh Bin Bazz jadi balik kaget...... Kebetulan ukhti ini sendiri adalah lulusan satu institusi agama di Jakarta ... dan beliau dikenal orang juga sebagai seorang ustadzah.....Apakah wajar bila beliau tidak pernah sama sekali pun membaca buku dari Shaikh Bin Bazz sewaktu masih kuliah dulu..... Padahal katanya buku beliau sering di bagikan secara gratis.... Apakah sang suami tidak pernah berbagi mengenai guru guru nya.... ?

Ini adalah suatu gambaran yang sangat tragis... kalau saja mereka yang belajar deen saja tidak tahu siapa ulama.. apalagi masyarakat awam......Mungkin ada juga dari kita yang tidak mengenal ulama .... seperti seorang ulama mengatakan... "Antum kenal tidak dengan Shaikh AlBanni? "... Kalau tidak kenal keterlaluan.. buku buku karya beliau kalau antum di suruh memikulnya antum sendiri tidak akan sanggup karena banyak nya..."

Terkadang malu sendiri sebagai penuntut ilmu tidak kenal dengan ulamanya.... Dan malu sebagai umat islam tapi tidak mengenal ulama ahlus sunnah.. karena kalau tidak kenal ulama jadi kepada siapa bisa mengambil ilmu ....

Rytha baru dengar suatu kajian dari Bilal Philip tentang kisah beliau bagaimana beliau mengenal islam... Awalnya beliau juga kebingungan...Beliau sempat mengikut jama'ah tabligh..... yang umumnya mengikuti mahzab hanafi [tapi mahazab imam Abu hanifa yang fanatik dan sama sekali berbeda dengan paham imam Abu Hanifa]....Beliau belajar cara sholat wanita yang berbeda dari pria, beliau di ajarkan bahwa jihad fisabilillah adalah khuruj dari masjid ke Masjid. Selanjutnya beliau bersinggungan dengan seorang imam masjid yang berpaham ikhwani dan mengikuti mahzab syafi'i...Tentu saja kemudian beliau menemukan perbedaan Mahzab syafi'i dengan pemahanan di Jama'ah tabligh.... Jadi semakin bingung.. .beliau berkesimpulan ... salah satu haruslah ada yang benar.....

Karena kesungguhan dan ke ikhlasan beliau, Allah menuntun beliau untuk sampai pada tekat mempelajari islam dari sumbernya langsung daripada terombang ambing dalam pemikiran pemikiran yang ada......Beliau belajar Arabic language dan pergi menuntut ilmu di Madinah...

Subhanallah....

Beliau sekarang menjadi seorang yang berilmu dan firm in his belief.... Beliau mampu menjawab pekara deen dengan ilmunya. Beliau seperti memiliki pijakan yang sangat jelas dan tidak ada keraguan sedikitpun.... Mudah mudahan Allah selalu menjaga beliau dan memberikan kefaqihan dalam beragama sehingga bisa berdakwah dengan lebih baik....

Melihat beliau jadi terpacu.. bahwa memang seharusnya kita seperti itu.. belajar islam dengan benar... Kalau yang tertarik menonton kisah beliau, bisa di tontong di sini:

Bilal Philips - How I Came To Islam [mp3 audio] Part 1 of 3
Bilal Philips - My Way To Islam [mp3 audio] Part 2 of 3
Bilal Philips - My Way to Islam Q&A Session [mp3 audio] - Part 3 of 3

Ketidak tahuan umat terhadap ulama... ini yang membuat mereka sesat dan menyerahkan urusan deen mereka kepada ulama ulama yang tidak jelas keilmuannya..... Banyak sekali penceramah penceramah yang berbicara tidak berdasarkan ilmu.... Dan banyak orang orang awam yang tidak bisa menahan lidahnya untuk tidak berbicara sesuatu yang dia tidak tahu dan tidak memiliki ilmu......

Semoga ini akan lebih memacu kita untuk kembali kepada ulama dan belajar ilmu agama dari sumber yang autentik dan sahih...

InsyaAllah....

Fiamanillah
Batam 10 December 2007

0 comments: