Tuesday, August 4, 2009

~ Ebook Hijrah ~

Assallammu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Rasanya sudah lama sekali nggak update blog ini.....Berbagai macam kesibukan (duniawi) jadi melalaikan banyak hal.... Harus kembali menemukan keseimbangan baru insyallah...

Rytha mau share ebook yang dibuat Akhi Maramis Setiawan untuk kumpulan sharing Hijrah ke manhaj salaf yang puanjang itu.... Jazakallahu khair telah membuatkan ebook yang sangat cantik dan memudahkan yang berminat membacanya untuk mengunduhnya sekaligus....

Bagi yang tertarik bisa di click picture di bawah ini...



Sunday, February 3, 2008

~Kesholehan~



Alangkah indah dan damainya kehidupan orang sholeh, yang ikhlas dan qona’ah. Orang yang melihatnya dari luar saja bisa merasakan kedamaian dan keindahannya.

Hal ini yang dapat Rytha simpulkan ketika menemani ibu membeli bubur ketan dari seorang bapak penjaja bubur yang biasanya lewat di dekat rumah menjelang maghrib. Subhanallah… seorang bapak penjual bubur sederhana tetapi bisa di lihat tanda tanda sunnah dari penampilan beliau. Seorang bapak yang belum terlalu tua dengan jenggot tipis yang kelihatan menjaga pandangan matanya walau tetap ramah menanyakan bubur apa yang mau di beli dan menanyakan apakah santannya sudah cukup. Beliau juga tidak isbal, masyallah… dipastikan rumah beliau tidak kebanjiran...karena saat itu belum musim hujan......

Beliau seperti sengaja lewat di sekitar rumah menjelang magrib karena beberpa kali Rytha lihat bila maghrib datang beliau meninggalkan gerobaknya di samping masjid didekat rumah (beliau sholat maghrib berjama’ah di masjid).

Menghitung hitung, berapakah kira kira penghasilan beliau semalaman berjualan bubur keliling, tentu tidak seberapa. Beliau harus menghidupi anak dan istrinya di zaman yang serba mahal. Tapi Rytha yakin beliau tidak memiliki hutang kredit rumah di bank, kredit mobil, kredit motor, kredit mesin cuci, kredit kulkas, kredit kain sofa, kredit gorden jendela, kredit prabot rumah tangga (karena biasanya bank bank dan lembaga pemberi kredit seperti ADIRA tidak akan memberika kredit untuk orang orang berprofesi seperti beliau)….. Apalagi mempunyai kredit card….. Mungkin beliau relatif lebih kaya dari banyak orang kaya...... hutang beliau mungkin cuma beberapa ratus ribu di warung dekat rumah (tanpa bunga) dibandingkan hutang para mereka yang kelihatan kaya...... wallahualam..

Sungguh kelihatannya beliau begitu damai, Allah subhana wata'ala tentu sangat cinta dan berbangga dengan hamba seperti beliau yang tetap istiqomah sholat berjama’ah, tidak malu mengamalkan sunnah dalam penampilannya, dan tetap bekerja dengan halal.

Orang orang seperti beliau pasti lebih percaya akan kemurahan Allah, rezeki dari Allah… pertolongan dari Allah, merasa qona'ah ….. hidup terasa seperti begitu mudah dan ringan, seolah olah tanpa beban, penuh keyakinan bahwa Allah akan menjaganya selama ia menjaga hak hak Allah….

Indeed hanya dengan banyak banyak bersyukur Allah menambah nikmat, dan hanya dengan banyak mengingat Allah hati menjadi tenang …

Allah knows best

Rytha
Batam 3 Februari 2008

Friday, December 14, 2007

~Lets Refrain your Tongue~



Bismillahirrohmannirrohim

Kelemahan terbesar dari sebagain besar manusia adalah malas belajar dengan baik. Rytha sering membaca tulisan tulisan para tholabul ilmy ataupun artikel artikel dari para ulama . Biasanya kalau tulisan tersebut mengenai bantahan bantahan dan nasehat buat para mereka ahlul bid’ah dan ahlul ahwa.. pastilah ada komentar komentar menyertai tulisannya…

Menelusuri komentar komentar tersebut….. Subhanallah terkadang tidak habis fikir mengapa manusia begitu mudahnya mengotori tangan tangan mereka hanya sekedar untuk berkomentar tanpa pemikiran ilmiah dan bermanfaat. Ini seperti membuka aib bagi dirinya sendiri, mempermalukan dirinya sendiri dan mengumumkan pada dunia alangkah jahil, bodoh dan naïf nya dirinya

Terkadang diri ini perlu berdiri di depan cermin dan merenungi diri, Apakah patut seorang hamba yang masih sangat lemah tidak menguasai ilmu ushool of deen, paham bahasa arab saja cuma satu dua … tapi merasa cukup pintar memberikan komentar terhadap para ulama kibar.. terhadap para tholabul ilmy…tanpa rasa sungkan dan malu.

Melihat mereka yang berbicara tanpa ilmu di bandingkan mereka yang berbicara dengan ilmu seperti melihat jauhnya langit dan bumi, perbedaan yang sangat kontras.

Sewajarnya seorang mu’min itu tidak hanya sekedar berbicara, berpendapat tanpa dasar, apalagi bila berkenaan dengan masalah deen. Take time untuk membaca, belajar, merenungi, ukur kapasitas diri.. jangan permalukan diri….. Kalau tidak paham, lebih baik bertanya….lebih banyak lagi mengkaji kitab kitab para ulama salaf (para sahabat nabi sallahu alahi wassalam dan para murid murid mereka), menelaah bagaimana pemahaman mereka, bagaimana praktek mereka, sehingga kita tidak tergelincir dalam memberikan pandangan yang menyesatkan dan berlepasa diri dari apa yang mereka amalkan…

Allah subhana wata'ala berkata : .........Diantar hamba - hamba Allah ynag takut kepada-Nya hanyalah para ulama..... (Surah Fathir: 35:28)

Semakin manusia berilmu.. mereka akan semakin berhati hati dalam menggunakan lisannya… menjaga tangannya.. menjaga hatinya….mereka akan semakin takut pada Allah… mereka akan semakin tawadhu …….Semoga Allah memasukkan kita menjadi seorang di antaranya

Allah knows best
Rytha
Batam 14 December 2007

Artikel Nasehat please check bellow

Mutiara Nasehat Syaikh Ibnu Bazz Terhadap Tholibul 'Ilm

Wednesday, December 12, 2007

~Kembali ke Fitrah~



Bismillahirrohmannirrohim…

Betapa sebagian besar manusia hari demi hari semakin jauh dari fitrah nya. Semakin jauh dari kebersihan lisannya, kemurnian pemikirannya dan kemuliaan akhlaq dan tingkah lakunya….

Setitik noda hitam di hati, yang berkembang menjadi banyak titik titik hitam, menutup hati, membuat kelam dan kebekuan, hati menjadi begitu gelapnya sehingga sungguh susahnya memasukkan cahaya iman dan hidayah ke hatinya.

Itulah mengapa sangat mudah untuk mendidik anak kecil dari nilai nilai kebenaran…. Hati mereka masih polos dan bersih… mata mereka masih jernih…. Sangat mudah untuk memberikan pemahaman kepada mereka yang masih bersih dari subhat subhat pemikiran....

Teringat dengan perkataan seorang ustadz…. Beliau mengatakan …kalau antum ingin mengetahui fitrah manusia akan tawhid tanya dengan anak kecil yang masih polos dan belum di ajarkan pemikiran pemikiran tertentu oleh orang tuanya…

Maksudnya bukan berarti anak kecil kebih paham akan ilmu tawheed, ilmu ushool, hadith, etc ….hanya mereka masih sangat murni sekali….

Bila anak tersebut di tanyakan dimana Allah….. pasti secara naluri dia akan tahu bahwa Allah itu beyond of him, lepas dari dirinya…. di atas dari dirinya, lebih dari dirinya, sesuatu yang Maha Hebat dan Maha besar…. Dia akan secara yakin menunjuk bahwa Allah di atas…. Di langit….

Kalaulah kita mengatakan padanya…“Bukan…Allah dimana mana !”….Itu akan membingungkannya, bagaimana dia mencari Allah di kolong mejanya, Allah ada di krayon yang dipakainya buat menggambar… Allah ada di dalam kucing yang sering digodainya… Allah ada di dalam kelereng yang sering dibanting bantingnya… Finally deep down inside akan sangat wonder .…How come ? it doesn’t make sense….

Anehnya banyak orang dewasa….mereka yang mengatakan dirinya intellectual, yang pikirannya sudah terancuni dengan filsafat filsafat aneh… mereka tidak canggung mengatakan Allah ada di mana mana…. Allah bersemayam di makhluknya…. Dalam tiap diri manusia ada ruh Allah… astaghfirullah wa atubu ilaika….

Bagi mereka yang percaya bahwa tuhan menyatu dalam dirinya, jadi just in case mereka masuk neraka, berarti mereka akan membawa tuhan mereka merasakan panasnya panas api neraka… Atau mereka yang tidak percaya akhirat [tidak percaya adanya surga dan neraka] yang hanya percaya inkarnasi [seperti hindu]… berarti nantinya mereka membuat tuhan menderita dalam inkarnasinya [kalau dia harus beringkarnasi menjadi orang yang sengsara akibat karma buruk yang dilakukan pada kehidupan yang sebelumnya]… Berdasarkan logika saja… tidak mungkin tuhan menderita….

Tawhid adalah sesuatu yang sangat dasar sekali dalam kehidupan seorang mu’min…Kalau kita menanyakan secara random umat islam yang di jumpai di jalan… pastilah jawabannya akan bermacam macam…”Allah itu dekat”…. Sedekat apa?…. “Dia ada dimana mana”… “Dia lebih dekat dari urat leher”… Maksudnya apa ? Allah ada di urat leher kita ? “Bukan dia lebih dekat dari urat leher”… Jadi di mana… ? “Pokoknya sangat dekat… Allah ada dalam setiap makhluknya…. Astagfirullah….

Alkisah….. Imam Muslim dan lainnya telah meriwayatkan dari Muawiyyah bin al-Hakam as-Sulami Radhiyallahu ‘anhu ia berkata. “ Aku memiliki sekawanan kambing yang berada diantara gunung Uhud dan Jawwaniyah, disana ada seorang budak wanita. Suatu hari aku memeriksa kambing-kambing itu, tiba-tiba aku dapati bahwa seekor serigala telah membawa (memangsa) salah satu diantara kambing-kambing itu, sementara aku seorang manusia biasa, aku menyesalinya, lalu aku menampar wanita itu. Kemudian kudatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kuceritakan kejadian tersebut kepadanya, beliaupun membesarkan peristiwa itu atasku, maka kukatakan (kepadanya) : 'Wahai Rasulullah, tidakkah (lebih baik) aku memerdekakannya?' Beliau berkata : 'Panggillah ia!' Lalu aku memanggilnya, maka beliau berkata kepadanya : 'Dimana Allah?' Wanita itu menjawab : 'Diatas'. Beliau bertanya lagi : 'Siapakah aku?' Ia menjawab : 'Engkau adalah utusan Allah!' Beliau berkata : 'Bebaskanlah (merdekakanlah dia)! karena sesungguhnya dia adalah seorang wanita yang beriman'." [Ahmad V/447, Muslim No. 537]

Subhanallah….

Semoga Allah mengembalikan kita kepada fitrah fitrah kita….

Wallahualam bishshowab…

Rytha
Batam 12 December 2007


PS:
Ini video ceramah ini.. insyaAllah bermanfaat..
Di sini Ustadz Rasul Dahri menjelaskan tentang penyimpangan paham yang mengatakan bahwa Allah ada di mana -mana….

Di Mana Allah - Ustaz Rasul Dahri
Kajiannya ada 8 series.....

Kalau mau tahu lebih jauh… bisa baca beberapa fatwa-fatwa ulama di bawah ini

Dimana Allah..?

Hukum Ucapan Sesungguhnya Allah Berada Di Setiap Tempat (Di Mana-Mana)

Hukum Mengatakan Allah Ada Dimana-mana

Allaah is above His Throne and He is close to us by His Knowledge

Does the Ayah ‘And We are nearer to him than his jugular vein.’ imply that Allah is everywhere?


Makna Dekatnya Allah Pada Surat Qaaf : 16 Dan Al-Waqi'ah : 85

Monday, December 10, 2007

~Siapa Sih yang Benar ?~



Rytha masih ingat..... dulu waktu Rytha masih awam sekali.... Rytha suka kebingungan sendiri kalau ada ikhwah yang bertikai.... Rytha sering read discussion di forum forum.. di mailing list.... makin bingung karena setiap orang bisa beragumen sendiri dan menggunakan dalil dalil dengan twist that dalil untuk kepentingan diri sendiri...

Saat kebingungan itu.... Rytha sedikit sekali mengetahui siapa ulama Alhlus sunnah tempat bertanya dan merujuk...Ulama-ulama yang Rytha ketahui dan jadikan rujukan juga semangkin membingungkan.....

Saat Rytha mulai besentuhan dengan ikhwah salafi.. Rytha mulai mengenal nama Shaikh Bin Bazz.. Shaikh Nasiruddin Al-Banni.. Shaikh Utsaimin dan yang lainnya....

Rytha sangat terkesan dengan seorang tholabul ilmy dari Madinah.... terkesan dengan alangkah cintanya beliau dengan shaikh Bin Bazz... Beliau sering menangis kalau nama shaikh Bin Bazz disebut....Kalau Rytha membela ulama ulama tertentu.... beliau sering berkata... seandainya kamu tahu bagaimana ulama - ulama sebagai saya mengenal mereka kamu pasti akan merasakan kesedihan dan kekhawatiran yang saya rasakan ...

Beliau tidak pernah menjelekkan ulama sedikit pun.... Hanya beliau sering memberi nasehat sebaiknya belajarlah dari buku buku ulama terdahulu.

Rytha juga baca cerita seorang tholabul ilmy yang lain asal Canada... Sewaktu berita wafatnya shaik Bin Bazz sampai ke keluarganya...mereka sangat sedih... seperti kehilangan orang tua sendiri....

MasyaAllah....Sekarang Rytha paham.. alangkah sedih seorang penuntut ilmu ditinggal ulama dan guru mereka..... Mereka adalah pewaris para nabi..... dimana Nabi tidak mewariskan harta tapi mewariskan ilmu... dan para ulama adalah pewaris mereka... Lewat lisan mereka, pena pena mereka umat terbimbing dan sunnah Rasulullah salallahu alahi wassalam tetap dihidupkan....

Ada suatu kejadian yang lucu...

Salah seorang ukhti... suaminya juga lulusan Madinah university.... MasyaAllah sebenarnya Rytha lihat the trait of believer di diri beliau.... di mobilnya tidak ada musik..hanya nasyid tanpa instrument.... beliau care untuk langsung menuju masjid untuk berjamaah walaupun dalam perjalanan.... beliau lower his gaze dan lain lain.....

Suatu waktu Rytha ngobrol dengan istri beliau, Rytha bertanya.... "Bu ... Pak Ustadz lulusan Madinah university ya....? , Apakah beliau sempat bertemu dan menimba ilmu dari shaikh bin Bazz? "...

In surprised beliau bilang.... " Siapa itu shaikh Bin Bazz" ....

Ya Allah....... Rytha yang awalnya berharap mendengarkan cerita tambahan tentang siapa itu shaikh Bin Bazz jadi balik kaget...... Kebetulan ukhti ini sendiri adalah lulusan satu institusi agama di Jakarta ... dan beliau dikenal orang juga sebagai seorang ustadzah.....Apakah wajar bila beliau tidak pernah sama sekali pun membaca buku dari Shaikh Bin Bazz sewaktu masih kuliah dulu..... Padahal katanya buku beliau sering di bagikan secara gratis.... Apakah sang suami tidak pernah berbagi mengenai guru guru nya.... ?

Ini adalah suatu gambaran yang sangat tragis... kalau saja mereka yang belajar deen saja tidak tahu siapa ulama.. apalagi masyarakat awam......Mungkin ada juga dari kita yang tidak mengenal ulama .... seperti seorang ulama mengatakan... "Antum kenal tidak dengan Shaikh AlBanni? "... Kalau tidak kenal keterlaluan.. buku buku karya beliau kalau antum di suruh memikulnya antum sendiri tidak akan sanggup karena banyak nya..."

Terkadang malu sendiri sebagai penuntut ilmu tidak kenal dengan ulamanya.... Dan malu sebagai umat islam tapi tidak mengenal ulama ahlus sunnah.. karena kalau tidak kenal ulama jadi kepada siapa bisa mengambil ilmu ....

Rytha baru dengar suatu kajian dari Bilal Philip tentang kisah beliau bagaimana beliau mengenal islam... Awalnya beliau juga kebingungan...Beliau sempat mengikut jama'ah tabligh..... yang umumnya mengikuti mahzab hanafi [tapi mahazab imam Abu hanifa yang fanatik dan sama sekali berbeda dengan paham imam Abu Hanifa]....Beliau belajar cara sholat wanita yang berbeda dari pria, beliau di ajarkan bahwa jihad fisabilillah adalah khuruj dari masjid ke Masjid. Selanjutnya beliau bersinggungan dengan seorang imam masjid yang berpaham ikhwani dan mengikuti mahzab syafi'i...Tentu saja kemudian beliau menemukan perbedaan Mahzab syafi'i dengan pemahanan di Jama'ah tabligh.... Jadi semakin bingung.. .beliau berkesimpulan ... salah satu haruslah ada yang benar.....

Karena kesungguhan dan ke ikhlasan beliau, Allah menuntun beliau untuk sampai pada tekat mempelajari islam dari sumbernya langsung daripada terombang ambing dalam pemikiran pemikiran yang ada......Beliau belajar Arabic language dan pergi menuntut ilmu di Madinah...

Subhanallah....

Beliau sekarang menjadi seorang yang berilmu dan firm in his belief.... Beliau mampu menjawab pekara deen dengan ilmunya. Beliau seperti memiliki pijakan yang sangat jelas dan tidak ada keraguan sedikitpun.... Mudah mudahan Allah selalu menjaga beliau dan memberikan kefaqihan dalam beragama sehingga bisa berdakwah dengan lebih baik....

Melihat beliau jadi terpacu.. bahwa memang seharusnya kita seperti itu.. belajar islam dengan benar... Kalau yang tertarik menonton kisah beliau, bisa di tontong di sini:

Bilal Philips - How I Came To Islam [mp3 audio] Part 1 of 3
Bilal Philips - My Way To Islam [mp3 audio] Part 2 of 3
Bilal Philips - My Way to Islam Q&A Session [mp3 audio] - Part 3 of 3

Ketidak tahuan umat terhadap ulama... ini yang membuat mereka sesat dan menyerahkan urusan deen mereka kepada ulama ulama yang tidak jelas keilmuannya..... Banyak sekali penceramah penceramah yang berbicara tidak berdasarkan ilmu.... Dan banyak orang orang awam yang tidak bisa menahan lidahnya untuk tidak berbicara sesuatu yang dia tidak tahu dan tidak memiliki ilmu......

Semoga ini akan lebih memacu kita untuk kembali kepada ulama dan belajar ilmu agama dari sumber yang autentik dan sahih...

InsyaAllah....

Fiamanillah
Batam 10 December 2007

~Musuh akan Kebodohan Sendiri~



Assallammu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Mmmmm...... Terkadang.... bila membaca dan menganalisis perkataan ulama, tulisan para ulama, fatwa ulama dan mendengar/menonton lectures dari para tholabul ilmy yang subhanallah sangat jelas dan clear like crystal clear, Rytha sering bertanya tanya.....kalaulah mereka saja tidak mampu meyakinkan dan memberikan penjelasan yang memuaskan ....apalah arti hamba yang dho'if ini dibandingkan dengan mereka, tapi insyaAllah Bismillah..... Mudah mudahan dari tulisan yang sangat sederhana dan tidak ilmiah ini bisa di pahami oleh mereka yang iklas dan mau membuka hati... dan bisa memberi cahaya walau sedikit....

Anyway... Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang tersesat dari jalanNya maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.

Saat orang mendengar perkataan salafy.. kadang belum paham udah anti sendiri.... Yang sangat sering mereka menyamakan salafy itu sebagai movement dan pergerakan ...

Mmmm....I think semua sudah sering sekali dengar ini ya..... kalau sebenarnya salafy itu bukan pergerakan....

Contoh mudahnya...... [mudah mudahan bisa di mengerti dengan mudah]...

Semua yang mengaku islam pasti paham bahwa syariat yang diturunkan Allah itu adalah satu ..dari semenjak nabi Adam sampai Nabi Muhammad salallahu alahi wassalam...

Semua umat Islam yang memiliki pemahaman yang lurus pasti mengatakan syariat yang benar dan satu satunya yang benar adalah Islam... That why Allah mewahyukan "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." [Al Maidah 5:3]

Islam tidak mengenal konsep ..... "Ya... asal ikhlas.... agama apapun benar..... tidak penting memeluk agama apapun. Semua agama itu seperi menuju suatu kutup..... Allah di tengah tengahnya.. dan semua agama seperti lingkaran yang mengelilingi tuhan .. jadi lewat manapun akan menuju ke tuhan... " na'uzubillah...

Syariat islam satu... tuhan nya satu ... agamanya satu.. jadi the way ke tuhan juga satu....

Setuju tidak ?

Kalau islam satu.... it impossible kan Allah menciptakan banyak jalan dalam berislam?

Mungkin tidak Rasulullah salallahu alahi wassalam mengajarkan islam dengan cara yang bermacam macam....??

Trus.... sekarang kenapa banyak sekali cara orang berislam ??
Dari begitu banyaknya cara.... yang benar yang mana ??

Apakah berlaku pemahaman... "Wah kita kan semua islam.... yang penting ikhlas... dan kita sama sama berjuang dan berdakwah untuk islam.....knapa perlu ada label label..... jangan terlalu banyak berselisih.... perbedaan itu rahmat... seperti bunga bunga di kebun.. makin banyak bunga dengan warna warna yang berbeda makin indah kebunnya..... "

Astaghfirullah....

Ikhwah fillah ......Setuju tidak.... kalau di katakan bahwa islam yang paling murni adalah islam yang di ajarakan Rasulullah dan di praktekan oleh para sahabat ??

Setuju tidak kalau para sahabat adalah orang orang yang lebih pintar dan lebih faqih dari kita, mereka lebih paham akan syariat islam dari kita ??

Kalau sudah setuju.. akan lebih mudah untuk memahami.... bahwa... manhaj salafi itu adalah metodologi, jalan yang terang, cara untuk memahami Al Qur'an dan sunnah dengan bagaimana para sahabat memahami Al Qur'an dan Sunnah .....

I think this very simple statement...

I feel sooooooo much wonder kalau masih ada yang membenci salafy..... karena that the ultimate kebodohan dan ketidak pahaman akan apa yang mereka benci... Bagaimana mungkin bisa berislam yang benar kalau tidak merujuk dan kembali kepada pemahaman para sahabat dalam memahami islam...

Para sahabat itu adalah yang paling paham akan deen.. mereka tidak hanya belajar langsung dari Rasulullah sallahu alahi wassalam akan tetapi mereka tahu benar bagaimana Al Qur'an itu turun, berkenaan dengan apa suatu ayat di turunkan, dalam situasi apa , dan bagaimana mengamalkan ayat tersebut. Banyak ayat yang turun berkenanaan dengan mereka sendiri.... Subhanallah Bahkan Allah telah Ridho terhadap mereka dan menjamin mereka dengan surga... [Lihat Qur'an At Tauwbah ayat 100]...

Bagaimana seorang muslim membenci metodologi memahami islam dengan bagaimana para sahabat memahaminya ?

Metodologi ini membedakan dengan mereka yang mengaku islam dan mengaku mengikuti Qur'an dan sunnah... tapi menginterprestasikan islam dengan akal mereka sendiri.. menafsikan qur'an dengan akal mereka..... ini yang menyesatkan....

Mereka menciptakan metodologi dalam berdakwah, dalam beribadah yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat dan ulama ulama terdahulu....

Ketika Rasulullah duduk duduk dengan para sahabatnya beliau menggambarkan garis lurus.... yang menunjukkan jalan itulah satu satunya jalan menuju Allah.. yaitu jalan dalam jama'ah , jama'ah di mana Rasulullah dan para sahabatnya berada.... jalan mengikuti sunnah beliau dan sunnah rightly guide chalips aftem him..... dimana beliau meminta para sahabat menggigit kuat sunnah beliau itu dengan gigi graham mereka.....

Sesungguhnya Allah membenci perpecahan.... perpecahan bukan rahmat [hadist nya maudhu lagi.. alias palsu].. Allah ingin umat ini berpegang salam satu tali agama Allah.... Agama yang seperti Rasulullah sallahu alahi wassalam ajarkan .. dan agama yang seperti bagaimana para sahabat beliau pahami dan amalkan....

Allah knows best

Fiamanillah
Batam 10 December 2007

Tambahan.....

Rytha mau berbagi beberapa lecture yang amat sangat mudah di pahami insyaAllah.... bagi mereka yang cerdas dan ikhlas.... [ semua mereka yang ingin tahu beragama dengan benar dan ingin selalu menambah ilmu dari sumber yang benar....pastilah orang yang cerdas]

Manhaj Salaf Aqidah Salaf by Ustadz Rasul Dahri

Ini kajian di Youtube dan banyak kajian yang lain... tapi lebih baik mulai dari tema manhaj salaf aqidah salaf biar yang lainnya bisa lebih ngerti dan jelas....

Alhamdulillah kajian ini sangat mudah dan sangat jelas... InsyaAllah kalau antum ingin lebih beragama dengan benar dan ikhlas .. antum akan diberi pemahaman oleh Allah untuk kembali ke jalan para salaf....



Saturday, December 8, 2007

~Anonymous Komentar~

Assallammu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Dear ikhwah fillah.....

Rytha menerima beberapa komentar yang anonymous.....

Sebenarnya tidak mengapa sepahit apapun komentarnya ..... Hanya saja... Rytha kesulitan untuk menanggapin komentar yang anonymous.... Pertama harus di address sebagai siapa... dan bisa jadi sang pemberi komentar hanya numpang lewat saja sehingga tidak bisa mengetahui response dari komentar beliau....

Ada baiknya dalam berkomentar minimal menyebutkan namanya kunya kalau tidak mau menyebutkan nama sebenarnya... atau lebih baik meninggalkan alamat emailnya sehingga kalau berkesempatan bisa di fowardkan response nya InsyaAllah...

InsyaAllah ini akan memberikan kesempatan pada yang lainnya untuk meluruskan hal hal yang tidak benar... dan memberikan hak antum sendiri untuk di beri penerangan yang benar...

InsyaAllah ini akan lebih beradab dan lebih bertanggung jawab.... wallahualam...

Fiamanillah
Rytha