Friday, March 16, 2007

~Tanggapan Hijrah (1)~




Berikut ini tanggapan dari seorang ukti di “tarbiyah”
[identitas tidak di tampilkan…]
Tulisan dengan “italic” [huruf miring adalah tulisan ukhti tersebut..]

Rytha memberi tanggapan di setiap kalimat agar bisa lebih focus.. insyaAllah…
Rytha sangat dekat dan sayang sekali kepada ukhti ini…

Karena keterbatasan masa....
Rytha publikasikan responsenya di blog..
karena memang tidak ada hal yang pribadi yang harus di tutup tutupi.....

Disamping itu di harapkan ada koreksi dari para ikhwah yang sudah belajar di manhaj salaf lebih lama bila Rytha memberikan jawaban yang salah....


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Assallammu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Segala puji bagi Alloh yang hanya kepadaNya kami memuji, memohon pertolongan, dan ampunan. Kami berlindung kepadaNya dari kekejian diri dan kejahatan amalan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Alloh maka tidak ada yang dapat menyesatkan, dan barang siapa yang tersesat dari jalanNya maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada Illah yang berhak di ibadahi dengan hak kecuali Alloh yang tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya. Semoga sholawat beserta sallam tercurahkan atas Nabi kita, keluarga, sahabat serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.

Maka sesungguhnya sebenar-benarnya perkataan adalah Kitabulloh dan sebaik-baiknya petunjuk adalah Sunnah Rasululloh Shalallohu ‘Alaihi wa Sallam. Sejelek-jeleknya perkara ialah yang diada-adakan dan setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.

Dear Ukhti sayang…..

Mudah mudahan Anti masih percaya kalau Rytha sangat sayang sama anti…..:)

InsyaAllah Anti dalam keadaan sehat dan senantiasa dalam lindungan Allah subhana wata’ala….

Alhamdulillah…. Rytha senang sekali Anti sudah sempat mampir ke blog Rytha…walau Rytha yakin…mungkin Anti belum membaca semua artikel hijrah Rytha dengan lebih seksama… Dan mungkin Anti belum ada waktu untuk membaca semua artikel artikel rujukan di bawah setiap tulisan Rytha wallahuam… Ini tercermin dari tanggapan Anti melalui email anti…..

Walau bagaimana pun Rytha sudah siap dengan tanggapan dari Anti…. Email yang hampir senada Rytha terima dari seorang ikhwan … InsyaAllah mudah mudahan Allah memberikan Rytha kelapangan waktu untuk juga memberikan tanggapan kepada beliau melalui blog ini juga…

InsyaAllah Rytha akan berusaha menanggapi email anti…

~~~~~~~****~~~~~~

Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakatuh.

Wa’alaikummusallam warohmatullahi wabarokatuh…

Alhamdulillah, akhirnya sempat membaca beberapa tulisan Rytha, takut ditagih tiap hati lewat telepon :).. mbak dah buka blog rytha blom?...

“Alhamdulillah…

Afwan kalau berkesan demikian :)….

Rytha mungkin hanya terlalu bersemangat untuk berbagi dengan Anti mengenai pengalaman hijrah ….seperti biasanya Rytha selalu berusaha berbagi hal-hal yang Rytha temukan dan alami..

Hijrah ke manhaj salaf adalah suatu yang terbaik yang pernah terjadi dalam kehidupan Rytha, Rytha ingin sekali membagi hal tersebut dengan anti…Karena dulu kita sering berbagi dan belajar bersama… kita sama sama sedang meniti jalan untuk menggapai ridho Allah dan senantiasa berusaha untuk menjadi lebih baik….

Afwan… kalau sms Rytha yang menanyakan apakah Anti sudah mampir ke blog Rytha terasa seperti suatu yang mengganggu..….

Bahagia, bangga dan terharu ketika membaca terutama membaca beberapa tulisan dib log English, kisah-kisah kita masa lalu. Rytha mampu melukiskan segalanya dengan indah semoga Allah meridhoi.

“Alhamdulillah “ Mudah mudahan masih banyak babak babak indah lainnya yang bisa kita bagi buat orang lain …..

Semoga ukhuwah dan cinta itu benar benar hakiki….. Bila dulu sewaktu pikiran pikiran dan hati Rytha masih di penuhi oleh syubhat Rytha bisa membuat tulisan yang Anti pikir tulisan yang baik... mudah mudahan kebaikan itu bertambah ketika sekarang Rytha berusaha untuk memperbaiki diri.... insyaAllah...

Pengalaman itikaf kita memang tidak terlupakan….

Alhamdulillah… sempat terfikir Sungguh Allah telah mengabulkan do’a-do’a kita…. Alhamdulillah Allah mengabulkan do’a anti dan ukhti XXX untuk menggenapkan half of deen melalui penikahan yang agung….

Walaupun Allah belum memberikan bagian buat Rytha untuk sunnah yang satu itu …. Alhamdulillah Allah juga telah memberikan sesuatu anugrah lain yang tidak ternilai harganya dengan membimbing hati Rytha ke hidayah untuk membuka diri terhadap manhaj yang haq.... mashaAllah….alhamdulillah…. Ini mungkin juga sebuah hikmah... bisa jadi perjalanan hijrah tidak akan semudah sekarang bila menikah dengan mereka yang sudah "mapan" dalam da'wah hizbiyah..

wallahualam..

Allah sungguh maha adil….

Dulu kata kata ini pernah disampaikan oleh seorang teman…. Setiap saat dia selalu mengatakan “One of the best gift in my live is Allah makes me in this salaf manhaj”….. Saat itu.. kata kata dia sangat tidak berarti bagi Rytha… malah seakan akan kalimat tersebut mengecilkan fikrah fikrah yang lain… terkadang Rytha sering banget kesal dengannya ketika dia membicarakan praktek-praktek kebid’ahan kelompok yang lain…..

Rytha sudah lama sekali tidak bertemu dengan sahabat ini.. mudah mudahan dia masih dalam rasa syukur yang sama…… Ingin rasanya Rytha mengatakan…. “I also feel the same now - this indeed the best thing in one life to be in way of salafus sholeh“…


Kaget bercampur terpana ketika melihat tulisan hijrah rytha. Bukan masalah hijrahnya karena InsyaAllah sesuai dengan tel-telponan kita, InsyaAllah ana tidak memasalahkannya, hanya turut mendoakan semoga ilmu semakin meningkat, dan dengan ilmu tersebut mampu meningkatkan amal dihadapan Allah yang berkuasa atas segalanya. Kaget karena tidak menyangka penggambaran rytha terhadap tarbiyah, yang menurut ana sangat sempit.

Apakah semua salah? Tidak juga. Ketika ana baca tentang bagaimana suasana liqoat, apakah selalu seperti itu? Tidak pernah memberikan apa-apa kepada peserta dan hanya membuang waktu? insyaAllah ana sudah sangat merasakan perubahan pada diri ana sendiri…


Subhanallah…..

Mudah mudahan ini bukan berarti anti bermaksud menunjukkan kemarahan karena Rytha seakan akan mengecilkan "tarbiyah" dan mengemukakan hal hal yang ditemukan di manhaj da'wah ikhwanul muslimin tersebut. Karena kemarahan ini bisa menunjukkan kebanggaan anti terbadap hizbiyah…yang lebih mengikatkan hati dengan kefanatisan kelompoknya… dan merasa sangat marah bila orang mengkritik kelompok tersebut walaupun yang disampaikan adalah suatu kebenaran….

Kalaulah kebanggaan ini yang muncul, maka perubahan yang anti rasakan adalah perubahan yang semu….

Kalaulah anti merasa waktu bertahun tahun yang telah anti luangkan di liqo’at liqo’at tersebut benar benar bermakna ilmu…. itu adalah hak anti untuk merasakan hal tersebut…. Tapi apakah berarti Rytha berfikiran sempit kalau Rytha merasakan sudah banyak waktu yang terbuang dan menyesali seandainya waktu tersebut Rytha gunakan untuk bermajalis ilmu dengan para ustadz yang bermanhaj salaf…..

Jujur Rytha katakan... dulu Rytha juga tidak terlalu merasa bahwa hal yang kita lakukan adalah membuang waktu... dan banyak hal postif yang di rasakan....[sama halnya seperti yang anti rasakan saat ini]..... Tapi itu dulu..... Seiring dengan mengetahui apakah ilmu yang haq dan belajar mengenai nilai kebenaran sebenarnya.... baru semua itu dirasakan, bahwa Rytha telah banyak melwatkan kesempatan untuk lebih banyak belajar...

Kalaulah waktu bisa di ulang kembali... maka ingin rasanya untuk lebih banyak mengambil kesempatan tersebut untuk mempelajari pemahaman salaf... menghadiri lebih banyak majelis majelis ilmu yang bermanhaj salaf....

Ukhti....apakah tidak terlepas dalam ingatan, seringnya dulu kita sering meninggalkan aktifitas aktifitas untuk datang ber liqo tapi setelah sampai tidak ada murobbi?

Atau berapa banyakkah kita benar benar membahas masalah keilmuan. Dekat kah kita dengan buku buku para salaf… Pahamkah kita akan ulama ulama yang sebenarnya ? Pahamkah kita akan makna tawhid ? Bisakah kita menjawab dengan benar bila ada seorang menanyakan pertanyaan mendasar seperti dimanakah Allah…. apakah makna la ilaha ilallah….?

InsyaAllah….kebanggaan yang sebenarnya seharusnya adalah rasa syukur yang mendalam akan ilmu dan mengikuti Qur’an dan sunnah dengan pemahaman yang benar…

Kesetiaan seorang muslim haruslah berlandaskan kesetiaannya pada Qur’an dan sunnah …kesetiaan pada yang haq…..

Kemarahannya haruslah kemarahan rasa cemburu yang membakar bila Qur’an dan sunnah diselewengkan…….

Kecintaannya seharusnya kecintaan yang tulus yang didasari oleh akidah yang benar….

Dokrin hizbiyah dan duduk dengan hizbiyah membuat kita wala dan bara’ dengan cara yang salah……wallahualam…

Astaghfirullah….. Rytha pernah berada dalam kondisi ini dahulu….

Alasan inilah…. Yang membuat mereka yang masih hanif yang belum tersentuh dengan “tarbiyah" ikhwani akan lebih mudah untuk menerima kebenaran yang haq..karena hati dan pikirannya belum dimasukki oleh banyak banyak syubhat….


Tetapi beberapa fakta tersebut juga membuat ana semakin sadar, bahwa memang banyak hal yang perbaiki. Kemampuan keilmian membuat ana sendiri terutama berusaha untuk selalu meng up-grade pengetahuan syar’iah, memperbaiki interaksi dengan Al-Qur’an yang agung, lebih mendalami tafsir dan fiqh dll. Mohon do’anya ya saudariku tersayang.. smg Allah berkenan menerangi dada ini dengan ilmu-Nya.

Alhamdulillah…. Alasan ini yang membuat Rytha sangat berhusnuzan kepada Anti bahwa Anti adalah seorang yang ikhlas untuk menuntut ilmu syar'i dan senantiasa selalu berusaha untuk mencari pemahaman yang benar tentang deen ini. Dan pasti juga sangat berkeninginan untuk berdakwah dengan manhaj yang benar….….

InsyaAllah Rytha yakin.. anti ingin berislam dengan tidak setengah setengah .... tidak bermaksud untuk menerima sebagian dan menolak sebagian…

Alasan tersebutlah yang mebuat Rytha sangat bersemangat untuk berbagi dengan anti.

Hanya pesan Rytha... lebih baik anti belajarlah ilmu tafsir melalui penafsiran ulama yang tsiqoh… dan berhati hati dalam duduk dan thollabul ilmy....


Apalagi sekarang dengan lingkungan kerja, yang juga menuntut untuk melakukan sesuatu selain sebagai dosen. Membimbing mahasiswa dalam hal agama selain kuliah semata, karena ternyata banyak sekali mahasiswa tersebut yang sangat memprihatinkan, sholat saja belum kenal, islam itu teh… Belum lagi teman-teman dosen yang beberapa ngaji Qur’an saja sangat terbata-bata. Setiap pekan kita berusaha kumpul, dan sedikit membimbing cara baca Al Qur’an teman. Apakah ana pernah menyinggung tentang parta??? insyaAllah tidak. Tugas kita begitu berat, mari kita bersama-sama berdakwah ditempat kita masing-masing sesuai dengan kemampuan kita.

InsyaAllah…mudah mudahan Allah membalas ke iklasan anti dan keperdulian anti untuk berda’wah….

Terlebih lagi sebagai dosen yang berarti pembimbing haruslah berilmu…
Berda’wah dengan manhaj yang benar……insyaAllah….


Afwan ana memang jarang menanggapi dan meladeni kalau rytha telp tiap pagi, Cuma untuk berdebat ini itu.. afawan mending waktunya kita gunakan tilawah, lumayan 1 jam…

Alhamdulillah mudah mudahan anti tetap istiqomah dalam tilawahnya…..

Afwan kalau sewaktu Rytha menelepon itu bertabrakkan dengan jadwal tilawah …Alasan Rytha memilih menelepon di pagi hari karena pagi hari biaya telepon jauh lebih murah :)….

Tapi mudah mudahan Allah tetap memberi ganjaran buat anti akan kesabaran anti untuk menjawab dan berbicara dengan saudaranya yang bermaksud untuk tetap berukhuwah…… Kalau Rytha tidak menelepon anti rasanya kecil kemungkinan anti akan menelepon Rytha :) [iya tidak ? :)]…..

Jujur Rytha kangen sekali dan merindukan momen momen disaat kita bisa bersama dan berbicara banyak hal seperti yang dulu kita lakukan….pada saat menemukan waktu luang terfikir sesekali untuk menelepon... Rytha minta maaf sekali kalaulah telepon tersebut dirasa sebagai niat untuk berdebat….tapi bukan demikian maksudnya

Rytha menganggap komunikasi kita tidak berbeda dengan telepon telepon sebelum Rytha hijrah….….…sekedar share apa yang di rasakan dan yang di alami… Mungkin terasa berdebat karena Anti merasa Rytha sudah tidak berada dalam fikroh yang sama… wallahualam... Atau mungkin Rytha tidak bisa berkata kata dengan lebih baik... karena itu Rytha terkadang lebih memilih untuk menulis......

Kalau pun itu dianggap berdebat… Allah yang maha mengetahui niatan dalam setiap hati …. dan mudah mudahan Allah meridhoi ini sebagai keinginan seorang hamba untuk menginformasikan dan mendakwahkan apa yang haq bagi saudara yang di cintainya


Pesan ana untuk sahabat tercinta.. berhati-hatilah dalam menghujat, mencaci, menyesatkan seseorang.. siapa tahu orang itu lebih di cintai Allah yang maha tahu segalanya,, siapa tahu sholat malamnya lebih membuat Allah sayang padanya, siapa tahu jihad dan dakwahnya lebih Allah banggakan dibanding kita yang ahh.. belum seberapa ini. (terutama untuk beberapa ulama, ustadz yang anti bilang ahli bid’ah). Sudah seberapa hebatkah kapabilitas kita untuk menyimpulkannya?? Wallahualam bishowab…

Rytha ingin berkomentar mengenai perkataan anti mengenai seseorang yang kelihatan ibadahnya baik

Ukhti pernah dengar dengan kaum yang bernama khawarij ?

Khawarij adalah fitnah besar yang pernah ada dalam islam. Kaum khawarij adalah kaum yang dikenal sebagai kaum yang suka beribadah, wara' dan zuhud, akan tetapi tanpa disertai ilmu, sehingga banyak kesesatan. Mereka lebih mengutamakan pendapatnya, berlebih-lebihan dalam zuhud dan khusyu' dan lain sebagainya.

Mereka dikenal sebagai qura' (ahli membaca Al-Qur'an), karena besarnya kesungguhan mereka dalam tilawah dan ibadah, akan tetapi mereka suka menta'wil Al-Qur'an dengan ta'wil yang menyimpang dari maksud yang sebenarnya.

Ketika ibnu Abas diutus untuk menda'wahi mereka... Beliau berkata : "Aku belum pernah menemui suatu kaum yang bersungguh-sungguh, dahi mereka luka karena seringnya sujud, tangan mereka seperti lutut unta, dan mereka mempunyai gamis yang murah, tersingsing, dan berminyak. Wajah mereka menunjukan kurang tidur karena banyak berjaga di malam hari". (Lihat Tablis Iblis, halaman 91). Pernyataan ini menunjukkan akan ketamakan mereka dalam berdzikir dengan usaha yang keras

Sifat mereka seperti yang di kabarkan Rasulullah salallahu alahi wassalam...

Akan muncul suatu kaum dari umatku yang membaca Al-Qur'an, yang mana bacaan kalian tidaklah sebanding bacaan mereka sedikitpun, tidak pula shalat kalian sebanding dengan shalat mereka sedikitpun, dan tidak pula puasa kalian sebanding dengan puasa mereka sedikitpun". (Muslim II/743-744 No. 1064).

Na'uzubillah.... Semoga Allah tidak memasukkan kita terhadap fitnah khawarij......

Intinya Ukhti.... seorang ahli ibadah belum tentu ia lebih dicintai oleh Allah bila ibadahnya tidak didasari oleh ilmu.....Seseorang tidak boleh meremehkan orang lain yang ibadahnya kelihatan lebih sedikit... karena bisa jadi ibadahnya yang sedikit tersebut didasari oleh ilmu yang haq.

Terus terang hadis hadis dan atsar atsar mengenai fitnah khawarij selalu membuat merinding..... sampai sampai salah seorang salaf mengatakan bahwa terbebas dari fitnah ini merupakan suatu anugrah yang besar.. karena pada saat itu.. fitnah khawarij melanda sedemikian hebatnya....

Bibit bibit pemikiran khawarij ini tampaknya masih ada.... na'uzubillah.... Mudah mudahan Allah menyelamatkan kita dari fitnah fitnah pemikiran mereka....

InsyaAllah.. manhaj salaf….adalah manhaj para sahabat yang agung.. sangat jauh dari menghujat dan mencaci dan meyesatkan seseorang dengan sembarangan, tanpa memyandarkan pada nash yang shohih dan analisa ilmiah yang mendalam....


Manhaj ini ber ittiba' terhadap sunnah Rasulullah sallahu alahi wassalam dan prakek para sahabat Radiyallahu anhum...menyeru kepada Islam dan bersatu di atas Sunnah Rasul Shallallahu 'alaihi wa Sallam, mereka tidak sembarangan menyesatkan dan mengafirkan orang-orang yangmenyelisihinya karena perkara penafsiran yang berbeda dalam hal yang furu', kecuali dalam perkara aqidah, dikarenakan mereka berpandangan bahwa siapa-siapa yang menyelisihinya dalam perkara aqidah, maka telah sesat

InsyaAllah berusaha menasehati dengan hikmah penyelewengan penyelewengan yang terjadi….. bila orang tersebut menerima nasehat tersebut alhamdulillah…bila yang besangkutan tidak menerima nasehat dan mendakwahkan kebid’ahan… mereka yang bermanhaj salaf akan berada di garis terdepan untuk memperingatkan umat agar tidak terjerumus kepada jalan tersebut…..

Para salaf selalu memiliki pemikiran orang orang sebelum mereka tentu lebih baik dari dirinya… Para tabi’ut tabi’in selalu merasa ibadah mereka kesholehan mereka lebih rendah di bandingkan dengan para tabi’in… dan para tabi’in merasa mereka kurang bila dibandingkan dengan para salaf…

Seorang yang berhati salaf [mengikuti teladan para salaf] akan merasa orang yang berdiri di sampingnya tentunya lebih baik dari dirinya….

Alhamdulillah… Rytha telah menemukan manhaj yang agung ini.. dan sedang berusaha untuk menitinya….. dan berusaha tidak berkata tanpa bashiroh…..
Lahaulla walla quwata illa billah…..

Mengenai statement Anti yang mengatakan bahwa Rytha menyebutkan ustadz ustadz yang ahli bid’ah… Lebih baik anti menyatakan dengan lebih jelas... ustadz yang mana?

Apakah Anti maksud adalah mengenai Yusuf Qardhawi ?
Apakah Anti maksud adalah syaid Quthb?
Apakah Anti maksud adalah Hasan Al Banna ?

Subhanallah…

Sebaiknya Anti merujuk kembali keperkataan ulama...dan perkataan ahlul ilmy… apakah yang dimaksud dengan bid’ah ?

Lalu sebutan apakah buat seseorang yang berilmu yang mempraktekkan bid’ah dan menda’wahkan kebidahannya kepada orang lain ?

Dan apakah sebutan buat seseorang yang telah di tegur oleh banyak ulama robbani tetap menda’wahkan kebid’ahannya ?

Tentulah orang orang seperti Rytha yang tidak memiliki kapasitas keilmuan syariah yang memadai.... tidaklah mampu menbid’ahkan seseorang… tapi kita harus merujuk kepada ulama yang robbani….

Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah sebelum berpendapat tentang Said Quthb beliau menelaan semua tulisan tulisan nya selama bertahun tahun ....Dan para masyaikh robbani lainya telah bersepakat mengenai hasil penelitian beliau terhadap said Qutb

InsyaAllah begitulah ulama yang robbani... mereka tidak akan berbicara tanpa dasar....

Sungguh sudah sangat banyak sekali tulisan tulisan ulama mengenai ulama ulama menjadi rujukan ikhwanul muslimin

Dulu pada saat Rytha membaca pendapat ulama ulama tersebut mengenai ulama ulama ikhwanul muslimin… Rytha juga tidak paham, beberapa hal mersa aneh mengapa hal tersebut dikatakan bid’ah….karena pada hakikatnya saat itu Rytha sudah terbiasa dengan pemikiran pemikiran dan syubhat syubhat mereka….

Oleh karena itu Rytha tidak bosan bosannya menghimbau agar kita tidak salah dalam belajar.... terlebih pada saat kita belum memiliki dasar akan kebenaran..... karena ini akan mudah sekali masuknya syubhat .. dan mudah sekali untuk tersesat....

Siapa yang bisa memastikan dirinya selamat sampai akhir perjalanan ini?? Hanya Allah yang mampu, hanya rahmat Allah yang bisa menyelamatkan kita. Semoga Allah meneyelamatkan kita semua. Kaget ana lewat sms anti bilang tulisannya mampu menyelamatkan banyak orang.

Betul hanya Allah yang maha tahu siapa siapa yang Selamat diujung perjalanan kita.

Tapi Allah sungguh maha penyayang… Ia telah mengutus para nabi dan rasulnya untuk menunjukkan jalan yang Selamat itu yang akan membimbing kita ke penghujung jalan itu, untuk sampai ke surgaNya.... dan melihat wajahNya…

Ukhti...…

Suatu hari Rasulullah duduk dengan para sabahabat beliau... apa yang beliau katakan kepada sahabatnya diriwayatkan oleh ibnu Mas’ud berikut ini….

Mengisyaratkan hadits Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu yang tsabit (termaktub) di dalam Ash-Shahih bahwa ia berkata: Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam membuat satu garis dengan tangannya kemudian dia bersabda: "Ini adalah jalan Allah yang lurus."

Ibnu Mas'ud berkata: Kemudian Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam membuat garis dari kanan dan kiri garis tersebut, kemudian beliaubersabda.

"Ini adalah jalan-jalan, yang tidak satu jalan pun darinya kecualiada setan yang menyerunya.
Kemudian beliau membaca."Dan sesungguhnya ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah ia dan jangan mengikuti jalan-jalan." [HR. Imam Ahmad I/465]

Dan lafazh yang mendekati adalah hadits yang diriwyatkan oleh Al-Hakim II/318, yang lafadznya: Ibnu Mas'ud berkata: Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam membuat untuk kami suatu garis kemudian beliau membuat garis-garis dari kanan dan kirinya, kemudian bersabda.

"Ini adalah jalan Allah, sedangkan ini adalah jalan-jalan yang pada setiap jalan ini ada setan yang menyeru kepadanya...." [Al-Hadits]

Al-Hakim berkata, "Sanad hadits ini shahih, Bukhari dan Muslimi tidak mengeluarkannya", dan adz-Dzahabi menyetujuinya.

Dan sesungguhnya dalam hadis yang lain Rasulullah telah mengatakan :

“Maka sesungguhnya, siapa yang hidup di antara kalian, maka akan melihat perpecahan yang banyak, maka wajib atas kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnahnya para khalifah yang terbimbing." [Hadits shahih dari beberapa jalan, dikeluarkan oleh Imam Ahmad IV/126, Imam At-Tirmidzi: 2676, Imam al-Hakim I/96, dan Al-Baghawi di dalam Syarhus Sunnah I/105 no. 102]

Inilah jalan yang lurus itu Ukhti…

Dalam suatu hadis lain yang lebih tegas… Rasulullah sallahu alahi wassalam mewasiatkan…..

" Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, patuh dan taat walaupun dipimpin budak Habasyi, karena siapa yang masih hidup dari kalian maka akan melihat perselisihan yang banyak. Maka berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah pada Khulafaur Rasyidin yang memberi petunjuk berpegang teguhlah kepadanya dan gigitlah dia dengan gigi geraham kalian. Dan waspadalah terhadap perkara-perkara yang baru (yang diada-adakan) kepada hal-hal yang baru itu adalah kebid'ahan dan setiap kebid'ahan adalah kesesatan"

[Hadits shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud (4608), At-Tirmidziy (2676) dan Ibnu Majah (44,43) dari jalan periwayatan Abdurrahman bin Amru As-Sulamiy darinya]

MashaAllah….

Sangat jelas… Sesungguhnya jalan yang benar itu sudah sangat jelas dan terang.... jalan itu lurus... Itulah jalan jalan yang dilalui para sahabat...para tabi'in, tabi'ut tabi'in dan orang orang berkonsistensi menjaga sunnah dan mengamalkannnya sampai akhir zaman... memurnikan dan membersihkan dari hal hal yang mengkaburkannya...

Dulu Rytha sempat sedih sekali melihat perselisihan yang banyak, Melihat orang saling berdebat dan beragumentasi, Karena Rytha sendiri tidak mengetahui hakekat dari kebenaran itu

Alhamdulillah sekarang hati lebih tentram sudah mengetahui kemana harus berpijak bila terjadi perbedaaan..
Dan sudah tahu kemanakah mencari ilmu yang haq..

Jadi apakah kita masih bisa berdalih nanti dihadapan Allah bahwa kita tidak berada di jalan yang lurus karena tidak ada petunjuk yang jelas ?


Semoga Allah mengampuni segala kesombongan yang terkadang disadari dan tidak disadari menjadi panglima dalam hati kita..

Subhanallah… Allah maha tahu…
Tulisan tersebut bukan di maksudkan untuk kesombongan..
Rytha mengatakan beberapa kali bahwa tulisan tersebut diniatkan untuk menasehati……
Merupakan kebahagian yang tiada taranya bila tulisan tersebut bisa menjadi penghantar kepada hidayah…. Setidaknya buat mereka yang benar benar ikhlas… untuk mencari kebenaran yang hakiki…

Telah tsabit dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau berkata kepada Ali bin Abi Thalib. Demi Allah Sungguh jika Allah Allah memberi petunujuk kepada seseorang lantaran engkau, adalah lebih baik bagimu daripada engkau memiliki unta merah." Al-Bukhari dalam Al-Jihad (2942), Muslim dalam Fadha'ilus shahabah (2406).

Sungguh alangkah bahagianya bila orang yang sangat kita sayangi juga bisa merasakan apa yang kita rasakan.. dan dia mau meniti jalan yang sama....


Smoga Allah pemilik segala kebenaran menuntun kita kepada kebenaran hakiki-Nya..

InsyaAllah Ameen…

Allah pasti menuntun kita bila kita mau membuka hati dam merujuk kembali kepada sunnah sunnah Rasulnya…

Karena deen ini sudah sempurna dan sangat jelas… jalan hakiki itu sudah di paparkan di hadapan.. tinggal kita saja yang memilih apakah kita mau melangkah kesana atau tidak…


Ana hanya seorang biasa, belum mempunyai kapabilitas yang lebih untuk berbantah-bantahan dengan anti..

Ukhti... dalam hal ini sama... Rytha juga orang biasa ….:)

Kita sama sama para tholabul ilmy… alangkah baiknya bila kita merujuk ke fawa dan pendapat ulama…Timbangan akal dan apa yang kita rasakan bisa jadi salah ….

Mari kita kaji dan kita merujuk ke fatwa fatwa mereka.. karena mereka adalah pewaris para nabi….

Afwan sms-sms nya terkadang tidak dijawab. Tapi insyAllah untuk hal ukhuwah, ana sangat menyambut hangat

Alhamdulillah.. sudah terbiasa dengan sms sms yang tidak di jawab… tapi bila di jawab itu akan lebih mempererat tali ukhuwah bukan… ? :)

Dengan alasan tersebut pula Rytha menyempatkan menelepon anti dan ukhti XXX… walau bisa sampai satu jam…Dengan harapan ukhuwah itu masih tetap terjalin....

Kita saling mendoakan smg dimanapun kita berada, smg Allah memasukkan dalam orang-orang yang memperoleh ridho dan rahmat-Nya dunia wal akhirat…

InsyaAllah.. amen


Hat-hati dalam berkata, hati-hati dalam melangkah, hati-hati dalam menjalani hidup ini saudariku…

Wallahualam bishowab

Subhanakallahumma wabihamdika ashadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika Wassalamu'alaikum warahmatullaah wabarakatuh.

InsyaAllah…
Mudah mudahan kita bisa wala’ dan bara dalam hal yang sesungguhnya.
Kehati hatian tidak menjadikan kita bertoleransi terhadap hal hal yang menentang sunnah….
Kehati hatian dalam melangkah tidak menghambat langkah kita untuk meniti jalan jalan para generasi terbaik.. para salafus sholeh…

InsyaAllah dengan berpegang teguh untuk mengamalkan agama yang lurus berada dalam manhaj yang lurus… ini akan menjadi refleksi kehati hatian kita dalam menjalani hidup….

Mudah mudahan Allah mewafatkan kita dalam deen yang haq ini.. berada dalam sunnahnya…. Dan meniti jalan para sabat beliau.. dan yang berpegang teguh di jalannya sampai hari akhir….

Subhanakallahumma wabihamdika ashadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika

Batam, 16 March 2007

Rytha


3 comments:

Anonymous

Kuadukan semuanya ini kepada Allah SWT....Dia yang Maha Tahu dan Maha Mendengar.

Sebagaimana al-Imam Sufyan at-Tsauri –rahimahulloh perna mengatakan :" Mohonlah perlindungan kepada Alloh dari fitnah orang-orang yang rajin beribadah, tetapi bodoh. Dan dari fitnah orang yang berilmu, tapi fasik. Karena fitnah mereka berdua adalah fitnah yang sangat menarik bagi setiap orang yang mudah terfitnah "
(Ta'alum wa atsaruhu ala al-Fikri wa al-Kitab, Syaik Bakr bin Abdillah Abu Zaid –hafidzhahullah)

Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang yang diadukan oleh Imam Sufyan Ats-Tsauri ra. Pandai, berilmu, tapi suka mencela, mencaci pandai memberikan sebutan kepada orang-orang yang dibencinya atau yang tidak sejalan dengannya dengan panggilan hizbiyyun, sururi, ahlul ahwa, khawarij dll padahal ia belum berbuat banyak untuk ummat ini belum mengenal secara mendalam tentang orang-orang yang di bencinya tersebut....ia hanya meneruskan ucapan-ucapan atau tulisan-tulisan orang lain/para ustadz nya. Allah maha tahu tentang siapa yang terbaik amalnya diantara hambanya.

Ingat QS 5:8

wassalamu'alaikum

Anonymous

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran." [Al-Ma'idah: 2]

Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda.

Artinya : Agama adalah nasehat?" Kami tanyakan, "Bagi siapa?" Beliau menjawab, 'Bagi Allah, KitabNya, RasulNya, para pemimpin kaum muslimin dan kaum muslimin lainnya'."[Muslim]

Orang yang tidak memiliki ilmu hendaknya tidak memberi ketetapan hanya berdasarkan dugaan atau berdasarkan pendapatnya atau berdasarkan apa yang terbetik di dalam benaknya, akan tetapi hendaknya ia diam karena perkara ini sangat berbahaya. Barangsiapa menuduh seorang mukmin dengan tuduhan yang tidak ada padanya, atau mencapnya dengan sesuatu yang tidak sesuai, maka tuduhan itu akan kembali dan menimpa padanya, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits.

"Artinya : Sesungguhnya, barangsiapa yang melaknat sesuatu yang tidak ada padanya, maka laknat itu akan kembali kepadanya (menimpa-nya)."

Lain dari itu, seorang muslim tidak boleh mengatakan kepada saudaranya, 'Hai orang fasik' atau 'hai orang kafir' atau 'hai orang jelek' atau ucapan-ucapan atau gelar-gelar serupa lainnya, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman.

"Artinya : Dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman." [Al-Hujurat : 11]

Jadi, seorang muslim harus hati-hati dalam masalah ini, dan hendaknya memiliki ilmu dan hujjah yang nyata sehingga bisa menetapkan terhadap dirinya terlebih dahulu, baru kemudian terhadap orang lain, di samping itu, hendaknya pula ia memiliki kejelian dan kemantapan serta wawasan luas dan tidak tergesa-gesa.

[Kitabud Da'wah, 7, Syaikh Al-Fauzan (2/168-170).]

-`-

Ahlussunnah wal jamaah bukanlah orang yang berilmu tetapi fasik, dan yang rajin beribadah tapi bodoh, seperti yang dituduhkan dengan menukil ucapan Imam Sufyan At-Tsauri.

Semoga kita semua terjaga dari fitnah, dan tetap bersabar dalam berda'wah.

"Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)." [Lukman : 39].

faisol

terima kasih sharing info/ilmunya...
selamat Berpuasa... semoga segala ibadah kita diterima oleh Allah SWT, amin...

saudariku,
semua tulisan, tanggapan & emailnya begitu indah... tak ada hal yg tdk baik...

mari kita ingat bhw saran & kritik itu sangat baik bg siapa pun...

saudariku,
saya membuat tulisan tentang "Benarkah Kita Hamba Allah?"
silakan berkunjung ke:

http://achmadfaisol.blogspot.com/2008/09/benarkah-kita-hamba-allah-1-of-2.html
(link di atas adalah tulisan ke-1 dr 2 buah link benarkah kita hamba Allah?)

Apakah Allah juga mengakui bahwa kita adalah hamba-Nya?

semoga Allah menyatukan dan melembutkan hati semua umat Islam, amin...

salam,
achmad faisol
http://achmadfaisol.blogspot.com/