Wednesday, March 7, 2007

~Hijrah Bagian (6)~




Daftar akan sangat panjang sekali kalau mau di paparkan satu persatu….Mudah-mudahan gambaran yang singkat tersebut sudah cukup untuk membuka mata hati…. insyaAllah…

Lalu bagaimana Rytha bersentuhan dengan dakwah salafiyah….InsyaAllah Rytha akan berbagi sedikit bagaimana Rytha bersentuhan dengan dakwah salafiyah….

Alhamdulillah.. Allah sangat maha pengasih pada saat hambaNnya yang lemah ini. Pada saat masa masa “kejahilan” [in my ignotance time]… Allah mempertemukan Rytha dengan orang orang yang tepat.

Kilas balik…..
Rytha sudah kenal dekat dengan dakwah tarbiyah aka ikhwani… semenjak SMA… sampai lulus S2 [Master degree program], dan bekerja…

Tapi Rytha baru tahu kalau pengajian pengajian yang sering Rytha ikutin itu adalah pengajian tarbiyah ala ikhwani yang berkaitan dengan PKS sekitar pada musim pemilu yang lalu…. Karena menjelang kampaye pemilu aktivitas liqo juga lebih di tekankan pada masalah politik.. dan juga para anggota liqo di harapkan memberi sumbangan buat kampanye… membantu membuat bendera bendera…..

Walau sudah tahu Rytha masih tetap berada di lingkungan majelis mereka karena Rytha pikir Rytha masih dapat mengambil hal yang positive dari majelis mereka…. Ini yang Rytha sesali.. karena alangkah banyaknya waktu yang telah terbuang…..

Saat itu niat Rytha murni hanya untuk thollabul ilmy [menuntut ilmu]. Kehausan akan ilmu membuat Rytha terbiasa berkeliling setiap ada kesempatan untuk menghadiri majelis majelis ilmu yang ada…Sekarang Rytha baru benar benar menyadari bahwa hampir semua majelis majelis di SMA atau di universitas universitas bahkan di lingkungan tempat tinggal.. di pegang oleh ikhwah tarbiyah… dan apa yang telah Rytha pelajari banyak sekali bercampur dengan ke bathilan… astaghfirullah…

Seperti sudah ada suatu system kalau kita tertarik untuk belajar beragama paling tidak pernah menghadiri majelis majelis mereka. Rytha yakin banyak sekali para aktivis aktivis keagamaan di Indonesia ini yang sekarang telah menemukan manhaj salaf sebelumnya mereka pernah terlibat dalam pergerakan ikhwanul muslimin ini…

Dari SMA ada suatu kegiatan yang namaya DKM [dakwah keluarga masjid] dengan system mentoring metoring [sama dengan liqo] yang biasanya pembimbingnya [murobbi nya] adalah kakak kakak senior…..

Di perguruan tinggi [universitas] system mereka lebih teroganisir. Contohnya di kampus tempat Rytha dulu belajar, di ITB, sejak awal penerimaan mahasiswa baru, mereka sudah memegang kendali mahasiswa mahasiswa muslim…. Dari masa orientasi akan ada kelompok mentoring mentoring agama, dan ini mereka yang pegang. Selanjutnya di masa perkuliahan agama dan perkuliahan etika islam di bentuk juga kelompok kelompok mentoring, yang juga dipegang oleh para aktivis ikhwani.

Bagi mereka yang terlihat tertarik untuk belajar agama, metoring ini akan terus berlanjut. Di tiap tiap jurusan juga demikian… kalau ada aktivis di jurusan tersebut, di harapkan akan ada regenerasi… sehingga harus ada pembinaan…..

Strategi yang lain… mereka akan mengatur rapi bagaimana mengkampanyekan agar setiap president mahasiswa… ketua himpunan mahasiswa dan lain lain akan jatuh di tangan orang tarbiyah… ini bermaksud untuk menguasai system… wallahualam…

Alangkah baiknya bila kesibukan menyusun strategi dan niat baik mereka untuk mengundang orang lain ke hidayah islam benar benar dilakukan dengan manhaj yang benar dan diiringi dengan pengembangan keilmuan/keilmiyahan yang memadai… Tapi hanya disayangkan … kegiatan keilmuan makin berkurang… tetapi makin membudayanya kebid’ahan…

Rytha sempat di tempatkan satu kelompok liqo dengan mereka yang sudah menjadi aktivis aktivis dakwah di kampus mereka masing masing…. Tapi dengan semakin tingginya tingkatan kelompok liqo’at yang diikuti semakin dirasakan majelis tersebut jauh dari keilmuan..

Alhamdulillah seperti yang Rytha sampaikan di awal tulisan ini… Rytha sangat beruntung bertemu dengan orang orang yang tepat pada saat zaman zaman masih “ignorance”….

Pada saat awal Rytha mengenal internet [sebelum lulus dari bachelor degree (S1) Rytha bertemu dengan seorang ustadz lulusan dari madinah university… Saat itu Rytha membaca mengenai wahabi… Rytha mengunjungi website yang salah yang semuanya menjelek jelekkan wahabi… Tapi Rytha sendiri tidak paham apa itu wahabi dan sangat penasaran apa sih wahabi itu…

Kebetulan waktu itu Rytha juga sedang belajar menggunakan fasilitas yahoo messenger.. dan mencoba coba masuk room islam… Tertarik dengan nick name Rytha yang sangat Indonesia.. beliau menghantarkan messages…. Dan somehow Rytha langsung tanya ke beliau apakah beliau tahu apa itu wahabi…

Rytha bisa melihat beliau ragu ragu untuk menjawabnya, mungkin karena belum tahu seberapa jauh pengetahuan Rytha dan seberapa banyak yang bisa di katakan…. Wallahulam..

Alhamdulillah walau beliau berkesan sangat cerewet (banyak memberi nasehat)..tapi sangat membantu sekali… Pemikiran pemikiran beliau awalnya Rytha anggap aneh tapi setiap keanehan itu selalu Rytha usahakan untuk memahami dan terus belajar dari mana hal tersebut berasal. Dalam berbagai kesempatan Rytha sering mengklarifikasi apa yang Rytha baca…. Dan bertanya beliau tentang ulama penulisnya apakah beliau ahlus sunnah atau bukan…

Sewaktu Rytha menemukan buku yang berisi koreksi habis habisan terhadap Yusuf Qardhawi… Rytha bertanya pada beliau apakah beliau kenal nama nama ulama yang memberikan pendapat di buku tersebut…. Beliau berkata bahwa ulama ulama yang berbicara tersebut adalah ulama ahlus sunnah….. Beliau sempat menasehati mengenai Yusuf Qardhawi…dan beliau mengatakan beliau sendiri pernah merasa marah terhadap beberapa pendapat Yusuf Qardhawi yang berlepas dari pendapat pendapat para salaf ….. Saat itu …Rytha masih belum paham...

Walaupun Rytha menunjukkan kegaguman Rytha pada Yusuf Qardhawi… beliau senantiasa mengemukakan pendapat beliau tentang Yusuf Qardhawi dengan baik… Sempat juga beliau menyarankan lebih baik agar Rytha banyak membaca buku buku ulama yang sudah jelas keshahihannya….

Ternyata belajar islam yang benar itu bisa dikatakan tidak mungkin dilakukan dengan otodidak.. hanya membaca… tapi kita lebih baik harus datang ke majelis majelis ilmu dan memiliki pembimbing yang benar benar paham akan deen.... bukan dari Murobbi yang rata rata pengetahuannya juga sama sama aja seperti kita…

Dan selanjutnya di saat itu Rytha mulai kenal dunia maya dan banyak menggunakan fasilitas itu untuk banyak membaca… Rytha banyak menemukan hal hal yang berbeda dan pola pikir yang berbeda dengan pemikiran Rytha….

Rytha hampir sudah membaca keseluruhan bagian dari website website yang berbasis ikhwani yang Rytha temukan…. Setiap menemukan sites yang menarik Rytha cendrung untuk meng ekplorenya sampai habis….

Dan pada saat itu Rytha juga sedikit sedikit membaca website dari ulama salafy…Rytha belum bisa sepenuhnya memahami fatwa fatwa mereka karena style mereka berbeda.. tidak mengeluarkan fatwa dengan pertimbangan menggunakan akal dan logika dan bukan pula fatwa fatwa yang hanya menggunakan dalil untuk mengukuhkan akal dan logika.. tapi fatwa fatwa mereka selalu berangkat dari pemaparan dalil dalil yang shohih… dan akal selalu tunduk pada dalil dalil itu……

Tapi anehnya, Rytha mengambil kesimpulan sendiri kalau Rytha ingin mengetahui fatwa fatwa dalam hal aqidah dan hal hal hukum, Rytha prefer untuk menggunakan website website mereka… karena Rytha selalu prefer untuk lebih baik berhati hati….

Para ikhwah ikhwani pasti sangat terbiasa dengan fatwa yang membeberkan tentang penjelasan secara akal .. penjelasan secara ilmiyah bagi mereka adalah penjelasan secara logika….

Alhamdulillah Rytha sudah senang baca tafsir dan hadist dari semasa high school.. Lambat laun bisa belajar untuk memahami dan menerima at least jadi waspada bila telah menemukan hadist dan nash yang shohih pastinya tanpa harus bertanya dan menuntut penjelasan secara akal..

Lalu seorang ukhti dari Solo meminta Rytha membantu dia untuk mengelolah sebuah Islamic mailist…. Dia juga seorang salafy…, group yang di kelolanya juga bermanhaj salaf. Dia punya cita cita yang mulia ingin menyebarkan dakwah salafy dengan cara yang indah…..

Saat itu Rytha susah untuk memahami dia…sering kesal juga dengan dia… Tapi dari situ Rytha terus belajar untuk memahaminya…. Dan mencari tahu apa yang mendasari dia bertindak seperti itu… Alhamdulillah sekarang di sadari walaupun masih muda dia sudah sampai pada ajaran yang haq lebih awal… dan memahami hal hal yang dulu Rytha belum pahami…

Rytha mulai lebih banyak mempelajari tentang pergerakan pergerakan… karena sebagai moderator group memiliki tanggung jawab yang besar untuk tidak meng approve email yang salah…. Rytha lumayan sering di tegur karena salah meng approve email… :)

Rytha dulu sempat kesal sekali dengan ikhwah salafi.. terkesan mereka adalah orang orang yang senang menyerang orang lain….. Mungkin kebanyakan ikhwah salafi yang Rytha temukan adalah para tholabul ilmy yang memang cendrung untuk bersikap keras dan terlalu bersemangat….Sebenarnya mereka berniat baik...mudah mudahan Allah membalas niatan baik mereka.

Rytha berusaha meneliti dan mengkaji tulisan tulisan ulama rujukan mereka dan berusaha memahapi pola fikir ikhwah salafy…

Sikap keras dan kehatian hatian dari ikhwah salafy membuat Rytha belajar untuk berhati hati dengan setiap apa yang Rytha tulis dan Rytha katakan apalagi bila hal tersebut berhubungan dalam hal deen… Setiap kalimat yang terucap harus berdasar dan berdalil… ini membantu Rytha untuk lebih memahami tafsir dan syarah… dan mengkaji suatu hal mendalam terlebih dahulu sebelum berpendapat….

Dari banyak membaca tafsir.. ada suatu pola pikir yang tertanam dalam hati.. bahwa ada suatu kesenangan bila tafsir itu di tafsirkan dengan atsar atsar yang shohih yang di jelaskan dengan penjelasan hadist hadist dan juga penafsiran para ulama ulama salaf…. Subhanallah seperti menemukan mutiara mutiara ilmu yang sangat berharga..….

Rytha kurang senang membaca tafsir yang kebanyakan adalah ulasan pemikiran sang penulis tafsir dan hanya interprestasi dari logika logika…. Dari sini Rytha sangat mencintai tafsir ibnu katsir terbitan pustaka Syafi’i… subhanallah….

Sewaktu Rytha pindah kerja ke Batam… Rytha sangat haus dengan majelis ilmu dan mulai mencari cari…. Rytha mengamati email email yang di forward melalui rekan rekan kantor…. Dan berusaha menanyakan majelis majilis ilmu yang mereka ikuti… alhamdulillah menemukan majelis salafi di sini..

Rytha juga sudah ikutan majelis ikhwani di sini.. karena walaupun pindah.. mereka akan tetap mentransfer kader kadernya…. Rytha di tempatkan pada marhala yang lebih tinggi… dimana teman se liqo Rytha adalah para istri ustadz dan istri istri para aktivis kepartaian….

Semasa liburan lebaran kemarin… Rytha mengkaji lebih intensif dengan mendengarkan beberapa ceramah mengenai manhaj salaf… dan bahayanya bermajelis dengan ahlul bid’ah…. Subhanallah… setelah mendengarkannya .. hati menjadi tidak tentram… Seakan satu kaki berada di kubangan lumpur...

Rasanya Rytha tidak memiliki alasan lain setelah memahami banyaknya praktek kebid'ahan di majelis ikhwani untuk tetap melanjutkan bermajelis dengan mereka....Rytha selalu berfikir.. kok tega meninggalkan saudara-saudara seiman tanpa berusaha melakukan sesuatu untuk mendakwahi…. Tapi untuk dakwah itu sendiri sulit karena teman teman seliqo Rytha sudah pada senior sudah mendarah daging paham dan pemikiran ke ikhwani nya.

Rytha tidak dapat berbuat banyak, dan Rytha tidak dalam kapasitas untuk berbuat lebih banyak…. InsyaAllah ini membulatkan tekat untuk bara' (berlepas diri) terhadap semua dakwah "tarbiyah" aka "ikwani" aka "PKS"

Wallahualam bishshowab…

InsyaAllah Bersambung

Further reading:

Bahayanya Duduk, Bergaul, Berjalan Bersama Ahli Bid'ah
http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=587

Bahayanya Ahli Bid'ah
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=252

Bolehkah Mengambil Kebaikan Setiap Firqah ?
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=179&bagian=0

Menyingkap Perbedaan Antara Dakwah Salafiyah Dan Dakwah Hizbiyah
http://darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=20
http://darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=24
http://darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=83

0 comments: