Friday, March 16, 2007

~Tanggapan Hijrah (1)~




Berikut ini tanggapan dari seorang ukti di “tarbiyah”
[identitas tidak di tampilkan…]
Tulisan dengan “italic” [huruf miring adalah tulisan ukhti tersebut..]

Rytha memberi tanggapan di setiap kalimat agar bisa lebih focus.. insyaAllah…
Rytha sangat dekat dan sayang sekali kepada ukhti ini…

Karena keterbatasan masa....
Rytha publikasikan responsenya di blog..
karena memang tidak ada hal yang pribadi yang harus di tutup tutupi.....

Disamping itu di harapkan ada koreksi dari para ikhwah yang sudah belajar di manhaj salaf lebih lama bila Rytha memberikan jawaban yang salah....


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Assallammu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Segala puji bagi Alloh yang hanya kepadaNya kami memuji, memohon pertolongan, dan ampunan. Kami berlindung kepadaNya dari kekejian diri dan kejahatan amalan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Alloh maka tidak ada yang dapat menyesatkan, dan barang siapa yang tersesat dari jalanNya maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada Illah yang berhak di ibadahi dengan hak kecuali Alloh yang tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya. Semoga sholawat beserta sallam tercurahkan atas Nabi kita, keluarga, sahabat serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.

Maka sesungguhnya sebenar-benarnya perkataan adalah Kitabulloh dan sebaik-baiknya petunjuk adalah Sunnah Rasululloh Shalallohu ‘Alaihi wa Sallam. Sejelek-jeleknya perkara ialah yang diada-adakan dan setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.

Dear Ukhti sayang…..

Mudah mudahan Anti masih percaya kalau Rytha sangat sayang sama anti…..:)

InsyaAllah Anti dalam keadaan sehat dan senantiasa dalam lindungan Allah subhana wata’ala….

Alhamdulillah…. Rytha senang sekali Anti sudah sempat mampir ke blog Rytha…walau Rytha yakin…mungkin Anti belum membaca semua artikel hijrah Rytha dengan lebih seksama… Dan mungkin Anti belum ada waktu untuk membaca semua artikel artikel rujukan di bawah setiap tulisan Rytha wallahuam… Ini tercermin dari tanggapan Anti melalui email anti…..

Walau bagaimana pun Rytha sudah siap dengan tanggapan dari Anti…. Email yang hampir senada Rytha terima dari seorang ikhwan … InsyaAllah mudah mudahan Allah memberikan Rytha kelapangan waktu untuk juga memberikan tanggapan kepada beliau melalui blog ini juga…

InsyaAllah Rytha akan berusaha menanggapi email anti…

~~~~~~~****~~~~~~

Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakatuh.

Wa’alaikummusallam warohmatullahi wabarokatuh…

Alhamdulillah, akhirnya sempat membaca beberapa tulisan Rytha, takut ditagih tiap hati lewat telepon :).. mbak dah buka blog rytha blom?...

“Alhamdulillah…

Afwan kalau berkesan demikian :)….

Rytha mungkin hanya terlalu bersemangat untuk berbagi dengan Anti mengenai pengalaman hijrah ….seperti biasanya Rytha selalu berusaha berbagi hal-hal yang Rytha temukan dan alami..

Hijrah ke manhaj salaf adalah suatu yang terbaik yang pernah terjadi dalam kehidupan Rytha, Rytha ingin sekali membagi hal tersebut dengan anti…Karena dulu kita sering berbagi dan belajar bersama… kita sama sama sedang meniti jalan untuk menggapai ridho Allah dan senantiasa berusaha untuk menjadi lebih baik….

Afwan… kalau sms Rytha yang menanyakan apakah Anti sudah mampir ke blog Rytha terasa seperti suatu yang mengganggu..….

Bahagia, bangga dan terharu ketika membaca terutama membaca beberapa tulisan dib log English, kisah-kisah kita masa lalu. Rytha mampu melukiskan segalanya dengan indah semoga Allah meridhoi.

“Alhamdulillah “ Mudah mudahan masih banyak babak babak indah lainnya yang bisa kita bagi buat orang lain …..

Semoga ukhuwah dan cinta itu benar benar hakiki….. Bila dulu sewaktu pikiran pikiran dan hati Rytha masih di penuhi oleh syubhat Rytha bisa membuat tulisan yang Anti pikir tulisan yang baik... mudah mudahan kebaikan itu bertambah ketika sekarang Rytha berusaha untuk memperbaiki diri.... insyaAllah...

Pengalaman itikaf kita memang tidak terlupakan….

Alhamdulillah… sempat terfikir Sungguh Allah telah mengabulkan do’a-do’a kita…. Alhamdulillah Allah mengabulkan do’a anti dan ukhti XXX untuk menggenapkan half of deen melalui penikahan yang agung….

Walaupun Allah belum memberikan bagian buat Rytha untuk sunnah yang satu itu …. Alhamdulillah Allah juga telah memberikan sesuatu anugrah lain yang tidak ternilai harganya dengan membimbing hati Rytha ke hidayah untuk membuka diri terhadap manhaj yang haq.... mashaAllah….alhamdulillah…. Ini mungkin juga sebuah hikmah... bisa jadi perjalanan hijrah tidak akan semudah sekarang bila menikah dengan mereka yang sudah "mapan" dalam da'wah hizbiyah..

wallahualam..

Allah sungguh maha adil….

Dulu kata kata ini pernah disampaikan oleh seorang teman…. Setiap saat dia selalu mengatakan “One of the best gift in my live is Allah makes me in this salaf manhaj”….. Saat itu.. kata kata dia sangat tidak berarti bagi Rytha… malah seakan akan kalimat tersebut mengecilkan fikrah fikrah yang lain… terkadang Rytha sering banget kesal dengannya ketika dia membicarakan praktek-praktek kebid’ahan kelompok yang lain…..

Rytha sudah lama sekali tidak bertemu dengan sahabat ini.. mudah mudahan dia masih dalam rasa syukur yang sama…… Ingin rasanya Rytha mengatakan…. “I also feel the same now - this indeed the best thing in one life to be in way of salafus sholeh“…


Kaget bercampur terpana ketika melihat tulisan hijrah rytha. Bukan masalah hijrahnya karena InsyaAllah sesuai dengan tel-telponan kita, InsyaAllah ana tidak memasalahkannya, hanya turut mendoakan semoga ilmu semakin meningkat, dan dengan ilmu tersebut mampu meningkatkan amal dihadapan Allah yang berkuasa atas segalanya. Kaget karena tidak menyangka penggambaran rytha terhadap tarbiyah, yang menurut ana sangat sempit.

Apakah semua salah? Tidak juga. Ketika ana baca tentang bagaimana suasana liqoat, apakah selalu seperti itu? Tidak pernah memberikan apa-apa kepada peserta dan hanya membuang waktu? insyaAllah ana sudah sangat merasakan perubahan pada diri ana sendiri…


Subhanallah…..

Mudah mudahan ini bukan berarti anti bermaksud menunjukkan kemarahan karena Rytha seakan akan mengecilkan "tarbiyah" dan mengemukakan hal hal yang ditemukan di manhaj da'wah ikhwanul muslimin tersebut. Karena kemarahan ini bisa menunjukkan kebanggaan anti terbadap hizbiyah…yang lebih mengikatkan hati dengan kefanatisan kelompoknya… dan merasa sangat marah bila orang mengkritik kelompok tersebut walaupun yang disampaikan adalah suatu kebenaran….

Kalaulah kebanggaan ini yang muncul, maka perubahan yang anti rasakan adalah perubahan yang semu….

Kalaulah anti merasa waktu bertahun tahun yang telah anti luangkan di liqo’at liqo’at tersebut benar benar bermakna ilmu…. itu adalah hak anti untuk merasakan hal tersebut…. Tapi apakah berarti Rytha berfikiran sempit kalau Rytha merasakan sudah banyak waktu yang terbuang dan menyesali seandainya waktu tersebut Rytha gunakan untuk bermajalis ilmu dengan para ustadz yang bermanhaj salaf…..

Jujur Rytha katakan... dulu Rytha juga tidak terlalu merasa bahwa hal yang kita lakukan adalah membuang waktu... dan banyak hal postif yang di rasakan....[sama halnya seperti yang anti rasakan saat ini]..... Tapi itu dulu..... Seiring dengan mengetahui apakah ilmu yang haq dan belajar mengenai nilai kebenaran sebenarnya.... baru semua itu dirasakan, bahwa Rytha telah banyak melwatkan kesempatan untuk lebih banyak belajar...

Kalaulah waktu bisa di ulang kembali... maka ingin rasanya untuk lebih banyak mengambil kesempatan tersebut untuk mempelajari pemahaman salaf... menghadiri lebih banyak majelis majelis ilmu yang bermanhaj salaf....

Ukhti....apakah tidak terlepas dalam ingatan, seringnya dulu kita sering meninggalkan aktifitas aktifitas untuk datang ber liqo tapi setelah sampai tidak ada murobbi?

Atau berapa banyakkah kita benar benar membahas masalah keilmuan. Dekat kah kita dengan buku buku para salaf… Pahamkah kita akan ulama ulama yang sebenarnya ? Pahamkah kita akan makna tawhid ? Bisakah kita menjawab dengan benar bila ada seorang menanyakan pertanyaan mendasar seperti dimanakah Allah…. apakah makna la ilaha ilallah….?

InsyaAllah….kebanggaan yang sebenarnya seharusnya adalah rasa syukur yang mendalam akan ilmu dan mengikuti Qur’an dan sunnah dengan pemahaman yang benar…

Kesetiaan seorang muslim haruslah berlandaskan kesetiaannya pada Qur’an dan sunnah …kesetiaan pada yang haq…..

Kemarahannya haruslah kemarahan rasa cemburu yang membakar bila Qur’an dan sunnah diselewengkan…….

Kecintaannya seharusnya kecintaan yang tulus yang didasari oleh akidah yang benar….

Dokrin hizbiyah dan duduk dengan hizbiyah membuat kita wala dan bara’ dengan cara yang salah……wallahualam…

Astaghfirullah….. Rytha pernah berada dalam kondisi ini dahulu….

Alasan inilah…. Yang membuat mereka yang masih hanif yang belum tersentuh dengan “tarbiyah" ikhwani akan lebih mudah untuk menerima kebenaran yang haq..karena hati dan pikirannya belum dimasukki oleh banyak banyak syubhat….


Tetapi beberapa fakta tersebut juga membuat ana semakin sadar, bahwa memang banyak hal yang perbaiki. Kemampuan keilmian membuat ana sendiri terutama berusaha untuk selalu meng up-grade pengetahuan syar’iah, memperbaiki interaksi dengan Al-Qur’an yang agung, lebih mendalami tafsir dan fiqh dll. Mohon do’anya ya saudariku tersayang.. smg Allah berkenan menerangi dada ini dengan ilmu-Nya.

Alhamdulillah…. Alasan ini yang membuat Rytha sangat berhusnuzan kepada Anti bahwa Anti adalah seorang yang ikhlas untuk menuntut ilmu syar'i dan senantiasa selalu berusaha untuk mencari pemahaman yang benar tentang deen ini. Dan pasti juga sangat berkeninginan untuk berdakwah dengan manhaj yang benar….….

InsyaAllah Rytha yakin.. anti ingin berislam dengan tidak setengah setengah .... tidak bermaksud untuk menerima sebagian dan menolak sebagian…

Alasan tersebutlah yang mebuat Rytha sangat bersemangat untuk berbagi dengan anti.

Hanya pesan Rytha... lebih baik anti belajarlah ilmu tafsir melalui penafsiran ulama yang tsiqoh… dan berhati hati dalam duduk dan thollabul ilmy....


Apalagi sekarang dengan lingkungan kerja, yang juga menuntut untuk melakukan sesuatu selain sebagai dosen. Membimbing mahasiswa dalam hal agama selain kuliah semata, karena ternyata banyak sekali mahasiswa tersebut yang sangat memprihatinkan, sholat saja belum kenal, islam itu teh… Belum lagi teman-teman dosen yang beberapa ngaji Qur’an saja sangat terbata-bata. Setiap pekan kita berusaha kumpul, dan sedikit membimbing cara baca Al Qur’an teman. Apakah ana pernah menyinggung tentang parta??? insyaAllah tidak. Tugas kita begitu berat, mari kita bersama-sama berdakwah ditempat kita masing-masing sesuai dengan kemampuan kita.

InsyaAllah…mudah mudahan Allah membalas ke iklasan anti dan keperdulian anti untuk berda’wah….

Terlebih lagi sebagai dosen yang berarti pembimbing haruslah berilmu…
Berda’wah dengan manhaj yang benar……insyaAllah….


Afwan ana memang jarang menanggapi dan meladeni kalau rytha telp tiap pagi, Cuma untuk berdebat ini itu.. afawan mending waktunya kita gunakan tilawah, lumayan 1 jam…

Alhamdulillah mudah mudahan anti tetap istiqomah dalam tilawahnya…..

Afwan kalau sewaktu Rytha menelepon itu bertabrakkan dengan jadwal tilawah …Alasan Rytha memilih menelepon di pagi hari karena pagi hari biaya telepon jauh lebih murah :)….

Tapi mudah mudahan Allah tetap memberi ganjaran buat anti akan kesabaran anti untuk menjawab dan berbicara dengan saudaranya yang bermaksud untuk tetap berukhuwah…… Kalau Rytha tidak menelepon anti rasanya kecil kemungkinan anti akan menelepon Rytha :) [iya tidak ? :)]…..

Jujur Rytha kangen sekali dan merindukan momen momen disaat kita bisa bersama dan berbicara banyak hal seperti yang dulu kita lakukan….pada saat menemukan waktu luang terfikir sesekali untuk menelepon... Rytha minta maaf sekali kalaulah telepon tersebut dirasa sebagai niat untuk berdebat….tapi bukan demikian maksudnya

Rytha menganggap komunikasi kita tidak berbeda dengan telepon telepon sebelum Rytha hijrah….….…sekedar share apa yang di rasakan dan yang di alami… Mungkin terasa berdebat karena Anti merasa Rytha sudah tidak berada dalam fikroh yang sama… wallahualam... Atau mungkin Rytha tidak bisa berkata kata dengan lebih baik... karena itu Rytha terkadang lebih memilih untuk menulis......

Kalau pun itu dianggap berdebat… Allah yang maha mengetahui niatan dalam setiap hati …. dan mudah mudahan Allah meridhoi ini sebagai keinginan seorang hamba untuk menginformasikan dan mendakwahkan apa yang haq bagi saudara yang di cintainya


Pesan ana untuk sahabat tercinta.. berhati-hatilah dalam menghujat, mencaci, menyesatkan seseorang.. siapa tahu orang itu lebih di cintai Allah yang maha tahu segalanya,, siapa tahu sholat malamnya lebih membuat Allah sayang padanya, siapa tahu jihad dan dakwahnya lebih Allah banggakan dibanding kita yang ahh.. belum seberapa ini. (terutama untuk beberapa ulama, ustadz yang anti bilang ahli bid’ah). Sudah seberapa hebatkah kapabilitas kita untuk menyimpulkannya?? Wallahualam bishowab…

Rytha ingin berkomentar mengenai perkataan anti mengenai seseorang yang kelihatan ibadahnya baik

Ukhti pernah dengar dengan kaum yang bernama khawarij ?

Khawarij adalah fitnah besar yang pernah ada dalam islam. Kaum khawarij adalah kaum yang dikenal sebagai kaum yang suka beribadah, wara' dan zuhud, akan tetapi tanpa disertai ilmu, sehingga banyak kesesatan. Mereka lebih mengutamakan pendapatnya, berlebih-lebihan dalam zuhud dan khusyu' dan lain sebagainya.

Mereka dikenal sebagai qura' (ahli membaca Al-Qur'an), karena besarnya kesungguhan mereka dalam tilawah dan ibadah, akan tetapi mereka suka menta'wil Al-Qur'an dengan ta'wil yang menyimpang dari maksud yang sebenarnya.

Ketika ibnu Abas diutus untuk menda'wahi mereka... Beliau berkata : "Aku belum pernah menemui suatu kaum yang bersungguh-sungguh, dahi mereka luka karena seringnya sujud, tangan mereka seperti lutut unta, dan mereka mempunyai gamis yang murah, tersingsing, dan berminyak. Wajah mereka menunjukan kurang tidur karena banyak berjaga di malam hari". (Lihat Tablis Iblis, halaman 91). Pernyataan ini menunjukkan akan ketamakan mereka dalam berdzikir dengan usaha yang keras

Sifat mereka seperti yang di kabarkan Rasulullah salallahu alahi wassalam...

Akan muncul suatu kaum dari umatku yang membaca Al-Qur'an, yang mana bacaan kalian tidaklah sebanding bacaan mereka sedikitpun, tidak pula shalat kalian sebanding dengan shalat mereka sedikitpun, dan tidak pula puasa kalian sebanding dengan puasa mereka sedikitpun". (Muslim II/743-744 No. 1064).

Na'uzubillah.... Semoga Allah tidak memasukkan kita terhadap fitnah khawarij......

Intinya Ukhti.... seorang ahli ibadah belum tentu ia lebih dicintai oleh Allah bila ibadahnya tidak didasari oleh ilmu.....Seseorang tidak boleh meremehkan orang lain yang ibadahnya kelihatan lebih sedikit... karena bisa jadi ibadahnya yang sedikit tersebut didasari oleh ilmu yang haq.

Terus terang hadis hadis dan atsar atsar mengenai fitnah khawarij selalu membuat merinding..... sampai sampai salah seorang salaf mengatakan bahwa terbebas dari fitnah ini merupakan suatu anugrah yang besar.. karena pada saat itu.. fitnah khawarij melanda sedemikian hebatnya....

Bibit bibit pemikiran khawarij ini tampaknya masih ada.... na'uzubillah.... Mudah mudahan Allah menyelamatkan kita dari fitnah fitnah pemikiran mereka....

InsyaAllah.. manhaj salaf….adalah manhaj para sahabat yang agung.. sangat jauh dari menghujat dan mencaci dan meyesatkan seseorang dengan sembarangan, tanpa memyandarkan pada nash yang shohih dan analisa ilmiah yang mendalam....


Manhaj ini ber ittiba' terhadap sunnah Rasulullah sallahu alahi wassalam dan prakek para sahabat Radiyallahu anhum...menyeru kepada Islam dan bersatu di atas Sunnah Rasul Shallallahu 'alaihi wa Sallam, mereka tidak sembarangan menyesatkan dan mengafirkan orang-orang yangmenyelisihinya karena perkara penafsiran yang berbeda dalam hal yang furu', kecuali dalam perkara aqidah, dikarenakan mereka berpandangan bahwa siapa-siapa yang menyelisihinya dalam perkara aqidah, maka telah sesat

InsyaAllah berusaha menasehati dengan hikmah penyelewengan penyelewengan yang terjadi….. bila orang tersebut menerima nasehat tersebut alhamdulillah…bila yang besangkutan tidak menerima nasehat dan mendakwahkan kebid’ahan… mereka yang bermanhaj salaf akan berada di garis terdepan untuk memperingatkan umat agar tidak terjerumus kepada jalan tersebut…..

Para salaf selalu memiliki pemikiran orang orang sebelum mereka tentu lebih baik dari dirinya… Para tabi’ut tabi’in selalu merasa ibadah mereka kesholehan mereka lebih rendah di bandingkan dengan para tabi’in… dan para tabi’in merasa mereka kurang bila dibandingkan dengan para salaf…

Seorang yang berhati salaf [mengikuti teladan para salaf] akan merasa orang yang berdiri di sampingnya tentunya lebih baik dari dirinya….

Alhamdulillah… Rytha telah menemukan manhaj yang agung ini.. dan sedang berusaha untuk menitinya….. dan berusaha tidak berkata tanpa bashiroh…..
Lahaulla walla quwata illa billah…..

Mengenai statement Anti yang mengatakan bahwa Rytha menyebutkan ustadz ustadz yang ahli bid’ah… Lebih baik anti menyatakan dengan lebih jelas... ustadz yang mana?

Apakah Anti maksud adalah mengenai Yusuf Qardhawi ?
Apakah Anti maksud adalah syaid Quthb?
Apakah Anti maksud adalah Hasan Al Banna ?

Subhanallah…

Sebaiknya Anti merujuk kembali keperkataan ulama...dan perkataan ahlul ilmy… apakah yang dimaksud dengan bid’ah ?

Lalu sebutan apakah buat seseorang yang berilmu yang mempraktekkan bid’ah dan menda’wahkan kebidahannya kepada orang lain ?

Dan apakah sebutan buat seseorang yang telah di tegur oleh banyak ulama robbani tetap menda’wahkan kebid’ahannya ?

Tentulah orang orang seperti Rytha yang tidak memiliki kapasitas keilmuan syariah yang memadai.... tidaklah mampu menbid’ahkan seseorang… tapi kita harus merujuk kepada ulama yang robbani….

Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah sebelum berpendapat tentang Said Quthb beliau menelaan semua tulisan tulisan nya selama bertahun tahun ....Dan para masyaikh robbani lainya telah bersepakat mengenai hasil penelitian beliau terhadap said Qutb

InsyaAllah begitulah ulama yang robbani... mereka tidak akan berbicara tanpa dasar....

Sungguh sudah sangat banyak sekali tulisan tulisan ulama mengenai ulama ulama menjadi rujukan ikhwanul muslimin

Dulu pada saat Rytha membaca pendapat ulama ulama tersebut mengenai ulama ulama ikhwanul muslimin… Rytha juga tidak paham, beberapa hal mersa aneh mengapa hal tersebut dikatakan bid’ah….karena pada hakikatnya saat itu Rytha sudah terbiasa dengan pemikiran pemikiran dan syubhat syubhat mereka….

Oleh karena itu Rytha tidak bosan bosannya menghimbau agar kita tidak salah dalam belajar.... terlebih pada saat kita belum memiliki dasar akan kebenaran..... karena ini akan mudah sekali masuknya syubhat .. dan mudah sekali untuk tersesat....

Siapa yang bisa memastikan dirinya selamat sampai akhir perjalanan ini?? Hanya Allah yang mampu, hanya rahmat Allah yang bisa menyelamatkan kita. Semoga Allah meneyelamatkan kita semua. Kaget ana lewat sms anti bilang tulisannya mampu menyelamatkan banyak orang.

Betul hanya Allah yang maha tahu siapa siapa yang Selamat diujung perjalanan kita.

Tapi Allah sungguh maha penyayang… Ia telah mengutus para nabi dan rasulnya untuk menunjukkan jalan yang Selamat itu yang akan membimbing kita ke penghujung jalan itu, untuk sampai ke surgaNya.... dan melihat wajahNya…

Ukhti...…

Suatu hari Rasulullah duduk dengan para sabahabat beliau... apa yang beliau katakan kepada sahabatnya diriwayatkan oleh ibnu Mas’ud berikut ini….

Mengisyaratkan hadits Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu yang tsabit (termaktub) di dalam Ash-Shahih bahwa ia berkata: Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam membuat satu garis dengan tangannya kemudian dia bersabda: "Ini adalah jalan Allah yang lurus."

Ibnu Mas'ud berkata: Kemudian Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam membuat garis dari kanan dan kiri garis tersebut, kemudian beliaubersabda.

"Ini adalah jalan-jalan, yang tidak satu jalan pun darinya kecualiada setan yang menyerunya.
Kemudian beliau membaca."Dan sesungguhnya ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah ia dan jangan mengikuti jalan-jalan." [HR. Imam Ahmad I/465]

Dan lafazh yang mendekati adalah hadits yang diriwyatkan oleh Al-Hakim II/318, yang lafadznya: Ibnu Mas'ud berkata: Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam membuat untuk kami suatu garis kemudian beliau membuat garis-garis dari kanan dan kirinya, kemudian bersabda.

"Ini adalah jalan Allah, sedangkan ini adalah jalan-jalan yang pada setiap jalan ini ada setan yang menyeru kepadanya...." [Al-Hadits]

Al-Hakim berkata, "Sanad hadits ini shahih, Bukhari dan Muslimi tidak mengeluarkannya", dan adz-Dzahabi menyetujuinya.

Dan sesungguhnya dalam hadis yang lain Rasulullah telah mengatakan :

“Maka sesungguhnya, siapa yang hidup di antara kalian, maka akan melihat perpecahan yang banyak, maka wajib atas kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnahnya para khalifah yang terbimbing." [Hadits shahih dari beberapa jalan, dikeluarkan oleh Imam Ahmad IV/126, Imam At-Tirmidzi: 2676, Imam al-Hakim I/96, dan Al-Baghawi di dalam Syarhus Sunnah I/105 no. 102]

Inilah jalan yang lurus itu Ukhti…

Dalam suatu hadis lain yang lebih tegas… Rasulullah sallahu alahi wassalam mewasiatkan…..

" Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, patuh dan taat walaupun dipimpin budak Habasyi, karena siapa yang masih hidup dari kalian maka akan melihat perselisihan yang banyak. Maka berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah pada Khulafaur Rasyidin yang memberi petunjuk berpegang teguhlah kepadanya dan gigitlah dia dengan gigi geraham kalian. Dan waspadalah terhadap perkara-perkara yang baru (yang diada-adakan) kepada hal-hal yang baru itu adalah kebid'ahan dan setiap kebid'ahan adalah kesesatan"

[Hadits shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud (4608), At-Tirmidziy (2676) dan Ibnu Majah (44,43) dari jalan periwayatan Abdurrahman bin Amru As-Sulamiy darinya]

MashaAllah….

Sangat jelas… Sesungguhnya jalan yang benar itu sudah sangat jelas dan terang.... jalan itu lurus... Itulah jalan jalan yang dilalui para sahabat...para tabi'in, tabi'ut tabi'in dan orang orang berkonsistensi menjaga sunnah dan mengamalkannnya sampai akhir zaman... memurnikan dan membersihkan dari hal hal yang mengkaburkannya...

Dulu Rytha sempat sedih sekali melihat perselisihan yang banyak, Melihat orang saling berdebat dan beragumentasi, Karena Rytha sendiri tidak mengetahui hakekat dari kebenaran itu

Alhamdulillah sekarang hati lebih tentram sudah mengetahui kemana harus berpijak bila terjadi perbedaaan..
Dan sudah tahu kemanakah mencari ilmu yang haq..

Jadi apakah kita masih bisa berdalih nanti dihadapan Allah bahwa kita tidak berada di jalan yang lurus karena tidak ada petunjuk yang jelas ?


Semoga Allah mengampuni segala kesombongan yang terkadang disadari dan tidak disadari menjadi panglima dalam hati kita..

Subhanallah… Allah maha tahu…
Tulisan tersebut bukan di maksudkan untuk kesombongan..
Rytha mengatakan beberapa kali bahwa tulisan tersebut diniatkan untuk menasehati……
Merupakan kebahagian yang tiada taranya bila tulisan tersebut bisa menjadi penghantar kepada hidayah…. Setidaknya buat mereka yang benar benar ikhlas… untuk mencari kebenaran yang hakiki…

Telah tsabit dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau berkata kepada Ali bin Abi Thalib. Demi Allah Sungguh jika Allah Allah memberi petunujuk kepada seseorang lantaran engkau, adalah lebih baik bagimu daripada engkau memiliki unta merah." Al-Bukhari dalam Al-Jihad (2942), Muslim dalam Fadha'ilus shahabah (2406).

Sungguh alangkah bahagianya bila orang yang sangat kita sayangi juga bisa merasakan apa yang kita rasakan.. dan dia mau meniti jalan yang sama....


Smoga Allah pemilik segala kebenaran menuntun kita kepada kebenaran hakiki-Nya..

InsyaAllah Ameen…

Allah pasti menuntun kita bila kita mau membuka hati dam merujuk kembali kepada sunnah sunnah Rasulnya…

Karena deen ini sudah sempurna dan sangat jelas… jalan hakiki itu sudah di paparkan di hadapan.. tinggal kita saja yang memilih apakah kita mau melangkah kesana atau tidak…


Ana hanya seorang biasa, belum mempunyai kapabilitas yang lebih untuk berbantah-bantahan dengan anti..

Ukhti... dalam hal ini sama... Rytha juga orang biasa ….:)

Kita sama sama para tholabul ilmy… alangkah baiknya bila kita merujuk ke fawa dan pendapat ulama…Timbangan akal dan apa yang kita rasakan bisa jadi salah ….

Mari kita kaji dan kita merujuk ke fatwa fatwa mereka.. karena mereka adalah pewaris para nabi….

Afwan sms-sms nya terkadang tidak dijawab. Tapi insyAllah untuk hal ukhuwah, ana sangat menyambut hangat

Alhamdulillah.. sudah terbiasa dengan sms sms yang tidak di jawab… tapi bila di jawab itu akan lebih mempererat tali ukhuwah bukan… ? :)

Dengan alasan tersebut pula Rytha menyempatkan menelepon anti dan ukhti XXX… walau bisa sampai satu jam…Dengan harapan ukhuwah itu masih tetap terjalin....

Kita saling mendoakan smg dimanapun kita berada, smg Allah memasukkan dalam orang-orang yang memperoleh ridho dan rahmat-Nya dunia wal akhirat…

InsyaAllah.. amen


Hat-hati dalam berkata, hati-hati dalam melangkah, hati-hati dalam menjalani hidup ini saudariku…

Wallahualam bishowab

Subhanakallahumma wabihamdika ashadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika Wassalamu'alaikum warahmatullaah wabarakatuh.

InsyaAllah…
Mudah mudahan kita bisa wala’ dan bara dalam hal yang sesungguhnya.
Kehati hatian tidak menjadikan kita bertoleransi terhadap hal hal yang menentang sunnah….
Kehati hatian dalam melangkah tidak menghambat langkah kita untuk meniti jalan jalan para generasi terbaik.. para salafus sholeh…

InsyaAllah dengan berpegang teguh untuk mengamalkan agama yang lurus berada dalam manhaj yang lurus… ini akan menjadi refleksi kehati hatian kita dalam menjalani hidup….

Mudah mudahan Allah mewafatkan kita dalam deen yang haq ini.. berada dalam sunnahnya…. Dan meniti jalan para sabat beliau.. dan yang berpegang teguh di jalannya sampai hari akhir….

Subhanakallahumma wabihamdika ashadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika

Batam, 16 March 2007

Rytha


Friday, March 9, 2007

~Hijrah Bagian (7) Alhamdulillah tamat ~




Saat itu hati sudah bulat ingin mengundurkan diri dari tarbiyah dan semua aktivitasnya… Rytha sudah hampir tidak pernah hadir liqo…. Rytha mengutamakan melakukan aktivitas lain bila ada jadwal liqo. Teman teman di liqo sudah mulai kehilangan Rytha, beberapa dari mereka berusaha menghubungi Rytha. Bahkan murobbi.

Ada rasa seperti di kejar kejar bila hari liqo tiba, siap siap untuk menjawab pertanyaan murobbi alasan ketidak hadiran.

Rytha fikir, untuk lari begitu saja dari liqo itu tidak ahsan… berkesan tidak baik dan bukan cara yang dewasa dalam menyelesaikan permasalahan. Dan Rytha tahu mereka akan berusaha dengan segala cara untuk tetap menghubungi Rytha kalau Rytha tidak mengemukakan alasan yang sejujurnya… Terlebih lagi Rytha tidak mau meciptakan alasan yang berbohong untuk menghidari mereka… Mereka tidak mau kehilangan kader kadernya, dan akan selalu berusaha untuk membuat kita kembali… Seperti melibatkan kita lebih dalam dengan kegiatan kegiatan mereka, memberi jabatan dan amanah, yang mungkin akan memberatkan langkah kita dan ini bisa menjadi perang batin bahwa mungkin itu adalah jalan untuk “berdakwah”

Rytha tidak hadir dalam liqo selama beberapa bulan untuk menguatkan hati dan menemukan cara bagaimana menyampaikan maksud pengunduran diri Rytha kepada murobbi….

Akhirnya tiba saatnya Rytha siap untuk mengatakan kepada murobbi. Rytha hadir di tempat liqo menjelang liqo sudah usai.. karena Rytha sudah bertekad tidak ingin terlibat lagi dalam majelis tersebut….dan tidak ingin terlibat dalam pembicaraan pembicaraan kepartaian atau agenda dakwah mereka….

Sewaktu Rytha datang…. Subhanallah mereka benar benar baik sekali… kebetulan murobbi lagi mencoba resep baru.. jadi Rytha benar benar di jamu. Rytha sempat takjub melihat anak anak mereka yang sudah mulai besar…. Hati sempat goyah juga… Tapi di kuatkan lagi… Sebelum hadir Rytha sudah bilang ke murobbi kalau Rytha mau berbicara dengan beliau selepas majelis…

Mungkin ikhwah sekalian panasaran bagaimana pembicaraan kita…

InsyaAllah Rytha share agar ini bisa di jadikan reference untuk mereka yang pernah bernasib sama dengan Rytha..

Beberapa tips untuk mengundurkan diri ..

1. Cari dukungan dan share pengalaman dari yang pernah bernasib sama.
Kebetulan di tempat Rytha bekerja ada seorang ikhwan yang dulunya sangat aktif di tarbiyah.. Alhamdulillah beliau hijrah ke manhaj salaf… Rytha penasaran bagaimana beliau bisa keluar dari tarbiyah… Rytha kirim beliau email.. alhamdulillah istri beliau mereply email Rytha tersebut dan ikutan nimrung untuk berbagi pengalaman beliau… alhamdulillah… Rytha jadi dapat teman baru…. Ini sungguh menguatkan….

2. Temukan pengajian rutin salaf terlebih dahulu… kumpulkan jadwal kajiannya dan cari teman akhwat…

Alhamdulillah dengan perkenalan dengan ukty tersebut.. Rytha jadi tahu jadwal kajian dan punya teman untuk ke kajiannnya…

Sebenarnya ini merupakan strategi nantinya pada saat berbicara dengan murobbi. Kita bisa mengatakan kepada murobbi untuk mengatakan bahwa kita ingin mengikuti kajian di tempat lain…. Seorang muslim yang berhati ikhlas pasti tidak akan menghalangi muslim yang lainnnya yang ingin menuntut ilmu di tempat lain.. walaupun itu berarti dia keluar dari lingkungan jama’ahnya…

3. Mengatakan yang sejujurnya…
Rytha memilih untuk mengatakan apa adanya yang Rytha rasakan….
Sewaktu Rytha sudah berhadap hadapan dengan murobbi… Rytha katakan dengan sejujurnya.. kalau Rytha ingin mengundurkan diri dan ingin mengikuti manhaj salaf….

Murobbi somehow sempat menanyakan tentang calon suami yang Rytha inginkan… Rytha tidak tahu apa maksud beliau . wallahualam.. Tapi hanya sempat terbayangkan kalau harus menikah dengan orang yang tidak sefikrah yang sudah terjerat dalam intrik intrik perpolitikan…..Na’uzubillah…

Selanjutnya pembicaraan di arahkan kembali ke topiknya….Rytha jelaskan kepada beliau bahwa Rytha sudah mengenal manhaj ini cukup lama. Rytha lihat dakwah salaf di kota ini cukup berkembang dan banyak majelis majelis ilmu….Rytha sangat rindu akan majelis ilmu yang berisikan kalamullah… perkataan Rasulullah dan para sahabatnya..

Rytha share kebeliau bahwa Rytha seperti merasakan suatu kehilangan yang sangat, kehilangan momen moment untuk lebih mengenal ulama ulama besar abad ini, padahal setiap ustadz ustadz yang pernah belajar ke negeri arab pastilah menjadi murid murid mereka….Telah banyak waktu terlewat untuk mendalami tulisan tulisan dan karya karya mereka…

Alhamdulillah ternyata tidak sesusah yang di bayangkan… murobbi menerimanya…. Beliau berkesimpulan maksud Rytha untuk berlepas dari jama’ah mereka karena dalam suatu pencarian (perjalanan ke rohanian)…

Sempat terjadi dialog dengan beliau tentang pandangan beliau mengenai salafy.. Kesempatan ini Rytha manfaatkan untuk mengklarify beberapa hal yang salah yang di pahami beliau….

Banyak hal yang kita diskusikan… alhamdulillah… bisa melangkah keluar dari rumah beliau dengan rasa lega…. Dengan keyakinan ukhuwah itu masih ada….

Alhamdulillah.. tidak susah….

Banyak kesan kesan yang salah dari para ikhwah di tarbiyah terhadap da’wah salafiyah…

Alhamdulillah setelah lebih mengenal manhaj ini… Rytha benar benar menemukan suatu jalan yang terang… dan tahu harus kemana melangkah…

Dulu sering terombang ambing dalam kebingungan… karena dulu lebih memfokuskan sesuatu dengan timbangan akal dan perasaan… sering sakit hati melihat orang orang yang berkesan keras… Dulu bingung dengan pendapat begitu banyak orang ..bingung memutuskan mana yang benar.. seakan akan semua orang bisa berpendapat.. dan mereka selalu tahu cara untuk meyakinkan untuk men-support pendapatnya…

Sebagai seorang yang sudah mengenal islam sejak lahir, kondisi ini tidak jauh berbeda dengan para mualaf yang baru menerima islam…

Ada suatu tekat yang keras dalam hati.. Rytha harus memperlajari agama dengan yang sebenar benarnya… dan senantiasa memohon untuk di berikan petunjuk kejalan yang lurus.. sering menangis sendiri karena kekecewaan…. masyaAllah…

Hal ini dikarena semakin banyaknya jalan jalan yang menyimpang dari yang haq… dan yang haq sudah semakin terkaburkan……

Alhamdulillah Allah menjawab semua itu….
Sebenarnya islam itu mudah dan sederhana…. Allah telah membuat agama ini sempurna… Melalui RasulNya semuanya telah di sampaikan… kita hanya tinggal mengikut dan mencontoh… kita tidak di suruh mekreasi sendiri dan merasa rasa apakah hal tersebut baik atau tidak….

Mahaj salaf sering di musuhi karena manhaj ini selalu berusaha memurnikan ajaran agama ini…menjelaskan kesalahan, meluruskannya…. Bukan menyembunyikan dam membiarkannya…. Allah subhana wata’ala mengatakan “Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui” (QS Al Baqarah:42)…

Bila membiarkan saja kesalahan kesalahan fatal atas nama persatuan maka sama saja menghalalkan ajakan ajakan ke jalan yang batil,ke jalan neraka…. Bila membiarkan saja pekara pekara yang bisa membuka jalan kepada ke bid’ahan dengan alasan sebagai metoda dalam berdakwah… justru ini akan mengaburkan sunnah yang sebenarnya.. dan mendorong orang untuk jatuh dalam jurang kebid’ahan… dan yang terpenting.. apakah ini metoda para nabi dan rasul….

Bila setelah di beri peringatan yang semakin gentar mengkampanyekan kebatilannya dengan dalil dalil mereka tafsirkan sendiri… maka umat harus di beri peringatan akan semua kejelekkan mereka agar tidak semakin banyak yang terjerumus…. Kalau kita membiarkannya.. ini sama saja membiarkan orang lain … saudara saudara kita yang awam terjerumus ke jurang neraka… astaghfirullah…

Yang Rytha rasakan… memberi nasehat dan peringatan ini adalah kasih sayang yang sesungguhnya. Mengembalikan saudara saudara yang tidak tahu mereka berada di kesesatan untuk kembali ke jalan yang haq.. kejalan yang lurus .. kejalan para sahabat yang Allah terlah ridhoi atas mereka….Karena deen ini adalah nasehat…..

Pengalaman pribadi bukan suatu ukuran kebenaran…
Bagi saudara saudara yang merasa masih merasakan nilai positif berada di “tarbiyah” aka “ikhwani” aka “PKS”… ingatlah bahwa ukuran kebenaran itu adalah dengan kita ber ittiba’ kepada Rasulullah salahu alahi wassalam…. pada praktek para sahabat sahabat beliau.. karena mereka adalah generasi yang terbaik…

Pada saat mereka telah wafat…sekarang ini penting bagi kita untuk mengukur kebenaran itu dengan tidak berlepas dari para ulama, karena mereka adalah pewaris para Nabi. Coba lihat fatwa fatwa ulama rabbani ini …. Mereka telah mengeluarkan fatwa untuk memperingatkan umat dari manhaj dakwah ikhwanul muslimin…..

Apakah fatwa fatwa mereka tidak membuat hati ikhwah fillah tidak nyaman ? Masih tetap berkeras bahwa “hal positif” yang antum rasakan benar benar haq? Ingatlah kapasitas keilmuan kita tidak sampai ke sana untuk melihat dan menela’ah secara ilmiah untuk menemukan yang salah ……

Rytha menghimbau bagi para thollabul ilmy alangkah baiknya bila mulai belajar islam dari sumber yang benar.. dan setiap melakukan suatu hal harus ada set dalam pikiran apakah itu yang di ajarkan oleh Rasulullah sallahu alahi wassalam dan di praktekkan oleh para sahabat.

Segala sesuatu yang baik itu pasti telah di jelaskan dengan terang oleh Allah dan Rasulnya….. Dan semua praktek ibadah yang baik pasti para sahabat akan berlomba lomba mempraktekkannya.. karena mereka dalah generasi yang terbaik….

Berhati hati terhadap ke bid’ahan …. Dan semua firqoh firqoh yang ada… terkadang tidak dalam kapasitas kita untuk berada di sana tanpa tersesat…. Semakin kita duduk dan bermajelis di sana.. semakin kita berada dalam suatu lingkaran yang membuat kebid’ahan itu semakin mendarah daging… tanpa kita sadari itu adalah suatu perkara yang bid’ah… na’uzubillah….

Kalau antum sudah mendapatkan manhaj yang lurus ini…. Inilah jalan yang sangat berharga dan mahal… alangkah tinggi dan mulianya ilmu yang haq tersebut. Jangan biarkan diri antum terus berada dalam kubangan Lumpur bila antum sudah menemukan suatu kolam yang jernih…. Jalan jalan para salafush sholeh… kembali pada kehidupan dan pemahaman mereka …dan menjadi orang orang yang berusaha meniti jalan mereka….

Suatu harapan, Rytha berharap untuk berbagi kebahagian menemukan manhaj yang lurus ini kepada saudara Rytha di tarbiyah… tidak suatu kebahagiaan yang lebih baik dari pada kita bisa berbagi bagian terbaik yang telah kita temukan… dan berharap mereka tidak harus melewati jalan yang berliku untuk menemukan keindahan berada di manhaj yang lurus ini…. insyaAllah…

Tulisan ini Rytha tutup, dengan semua kekurangannya... mohonan maaf yang sebesarnya bila ada kata kata yang tidak berkenan… Semuanya di niatkan untuk menasehati… dengan harapan kebenaran bisa sampai melalui tulisan ini…..

Mudah mudahan kita semua menjadi mereka yang meniti jalan para salafus shsoleh… berada pada jalan mereka yang lurus… berakidah yang murni….dan semua pengikutnya sampai akhir jalam… InsyaAllah Allah akan mewafatkan kita dalam keadaan yang Allah ridhoi…. dalam keadaan mulia memperjuangkan sunnah Rasul nya…. ….Ameen…

Subhanakallahumma wabihamdika ashadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika
Rytha


Further reading…

Mengapa Harus Salafi ?
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=909&bagian=0

Mengapa Harus Bermanhaj Salaf
http://www.asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=82

Mengapa Manhaj Salaf ?
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1765&bagian=0
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1766&bagian=0

Tiga Landasan Utama Manhaj Salaf

http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=816&bagian=0
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=817&bagian=0

Ciri-Ciri Ulama Ahlusunnah
http://darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=21

Apa Perbedaan Antara Manhaj, Aqidah Dan Uslub Da'wah
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1599&bagian=0

Dalil-Dalil Dari Al-Qur'an : Kewajiban Mengikuti Jejak Salafush Shalih Dan Menetapkan Manhajnya
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1547&bagian=0
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1549&bagian=0
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1551&bagian=0


Fatwa-Fatwa Ulama Besar Tentang Ikhwanul Muslimin
http://darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=87

Wednesday, March 7, 2007

~Hijrah Bagian (6)~




Daftar akan sangat panjang sekali kalau mau di paparkan satu persatu….Mudah-mudahan gambaran yang singkat tersebut sudah cukup untuk membuka mata hati…. insyaAllah…

Lalu bagaimana Rytha bersentuhan dengan dakwah salafiyah….InsyaAllah Rytha akan berbagi sedikit bagaimana Rytha bersentuhan dengan dakwah salafiyah….

Alhamdulillah.. Allah sangat maha pengasih pada saat hambaNnya yang lemah ini. Pada saat masa masa “kejahilan” [in my ignotance time]… Allah mempertemukan Rytha dengan orang orang yang tepat.

Kilas balik…..
Rytha sudah kenal dekat dengan dakwah tarbiyah aka ikhwani… semenjak SMA… sampai lulus S2 [Master degree program], dan bekerja…

Tapi Rytha baru tahu kalau pengajian pengajian yang sering Rytha ikutin itu adalah pengajian tarbiyah ala ikhwani yang berkaitan dengan PKS sekitar pada musim pemilu yang lalu…. Karena menjelang kampaye pemilu aktivitas liqo juga lebih di tekankan pada masalah politik.. dan juga para anggota liqo di harapkan memberi sumbangan buat kampanye… membantu membuat bendera bendera…..

Walau sudah tahu Rytha masih tetap berada di lingkungan majelis mereka karena Rytha pikir Rytha masih dapat mengambil hal yang positive dari majelis mereka…. Ini yang Rytha sesali.. karena alangkah banyaknya waktu yang telah terbuang…..

Saat itu niat Rytha murni hanya untuk thollabul ilmy [menuntut ilmu]. Kehausan akan ilmu membuat Rytha terbiasa berkeliling setiap ada kesempatan untuk menghadiri majelis majelis ilmu yang ada…Sekarang Rytha baru benar benar menyadari bahwa hampir semua majelis majelis di SMA atau di universitas universitas bahkan di lingkungan tempat tinggal.. di pegang oleh ikhwah tarbiyah… dan apa yang telah Rytha pelajari banyak sekali bercampur dengan ke bathilan… astaghfirullah…

Seperti sudah ada suatu system kalau kita tertarik untuk belajar beragama paling tidak pernah menghadiri majelis majelis mereka. Rytha yakin banyak sekali para aktivis aktivis keagamaan di Indonesia ini yang sekarang telah menemukan manhaj salaf sebelumnya mereka pernah terlibat dalam pergerakan ikhwanul muslimin ini…

Dari SMA ada suatu kegiatan yang namaya DKM [dakwah keluarga masjid] dengan system mentoring metoring [sama dengan liqo] yang biasanya pembimbingnya [murobbi nya] adalah kakak kakak senior…..

Di perguruan tinggi [universitas] system mereka lebih teroganisir. Contohnya di kampus tempat Rytha dulu belajar, di ITB, sejak awal penerimaan mahasiswa baru, mereka sudah memegang kendali mahasiswa mahasiswa muslim…. Dari masa orientasi akan ada kelompok mentoring mentoring agama, dan ini mereka yang pegang. Selanjutnya di masa perkuliahan agama dan perkuliahan etika islam di bentuk juga kelompok kelompok mentoring, yang juga dipegang oleh para aktivis ikhwani.

Bagi mereka yang terlihat tertarik untuk belajar agama, metoring ini akan terus berlanjut. Di tiap tiap jurusan juga demikian… kalau ada aktivis di jurusan tersebut, di harapkan akan ada regenerasi… sehingga harus ada pembinaan…..

Strategi yang lain… mereka akan mengatur rapi bagaimana mengkampanyekan agar setiap president mahasiswa… ketua himpunan mahasiswa dan lain lain akan jatuh di tangan orang tarbiyah… ini bermaksud untuk menguasai system… wallahualam…

Alangkah baiknya bila kesibukan menyusun strategi dan niat baik mereka untuk mengundang orang lain ke hidayah islam benar benar dilakukan dengan manhaj yang benar dan diiringi dengan pengembangan keilmuan/keilmiyahan yang memadai… Tapi hanya disayangkan … kegiatan keilmuan makin berkurang… tetapi makin membudayanya kebid’ahan…

Rytha sempat di tempatkan satu kelompok liqo dengan mereka yang sudah menjadi aktivis aktivis dakwah di kampus mereka masing masing…. Tapi dengan semakin tingginya tingkatan kelompok liqo’at yang diikuti semakin dirasakan majelis tersebut jauh dari keilmuan..

Alhamdulillah seperti yang Rytha sampaikan di awal tulisan ini… Rytha sangat beruntung bertemu dengan orang orang yang tepat pada saat zaman zaman masih “ignorance”….

Pada saat awal Rytha mengenal internet [sebelum lulus dari bachelor degree (S1) Rytha bertemu dengan seorang ustadz lulusan dari madinah university… Saat itu Rytha membaca mengenai wahabi… Rytha mengunjungi website yang salah yang semuanya menjelek jelekkan wahabi… Tapi Rytha sendiri tidak paham apa itu wahabi dan sangat penasaran apa sih wahabi itu…

Kebetulan waktu itu Rytha juga sedang belajar menggunakan fasilitas yahoo messenger.. dan mencoba coba masuk room islam… Tertarik dengan nick name Rytha yang sangat Indonesia.. beliau menghantarkan messages…. Dan somehow Rytha langsung tanya ke beliau apakah beliau tahu apa itu wahabi…

Rytha bisa melihat beliau ragu ragu untuk menjawabnya, mungkin karena belum tahu seberapa jauh pengetahuan Rytha dan seberapa banyak yang bisa di katakan…. Wallahulam..

Alhamdulillah walau beliau berkesan sangat cerewet (banyak memberi nasehat)..tapi sangat membantu sekali… Pemikiran pemikiran beliau awalnya Rytha anggap aneh tapi setiap keanehan itu selalu Rytha usahakan untuk memahami dan terus belajar dari mana hal tersebut berasal. Dalam berbagai kesempatan Rytha sering mengklarifikasi apa yang Rytha baca…. Dan bertanya beliau tentang ulama penulisnya apakah beliau ahlus sunnah atau bukan…

Sewaktu Rytha menemukan buku yang berisi koreksi habis habisan terhadap Yusuf Qardhawi… Rytha bertanya pada beliau apakah beliau kenal nama nama ulama yang memberikan pendapat di buku tersebut…. Beliau berkata bahwa ulama ulama yang berbicara tersebut adalah ulama ahlus sunnah….. Beliau sempat menasehati mengenai Yusuf Qardhawi…dan beliau mengatakan beliau sendiri pernah merasa marah terhadap beberapa pendapat Yusuf Qardhawi yang berlepas dari pendapat pendapat para salaf ….. Saat itu …Rytha masih belum paham...

Walaupun Rytha menunjukkan kegaguman Rytha pada Yusuf Qardhawi… beliau senantiasa mengemukakan pendapat beliau tentang Yusuf Qardhawi dengan baik… Sempat juga beliau menyarankan lebih baik agar Rytha banyak membaca buku buku ulama yang sudah jelas keshahihannya….

Ternyata belajar islam yang benar itu bisa dikatakan tidak mungkin dilakukan dengan otodidak.. hanya membaca… tapi kita lebih baik harus datang ke majelis majelis ilmu dan memiliki pembimbing yang benar benar paham akan deen.... bukan dari Murobbi yang rata rata pengetahuannya juga sama sama aja seperti kita…

Dan selanjutnya di saat itu Rytha mulai kenal dunia maya dan banyak menggunakan fasilitas itu untuk banyak membaca… Rytha banyak menemukan hal hal yang berbeda dan pola pikir yang berbeda dengan pemikiran Rytha….

Rytha hampir sudah membaca keseluruhan bagian dari website website yang berbasis ikhwani yang Rytha temukan…. Setiap menemukan sites yang menarik Rytha cendrung untuk meng ekplorenya sampai habis….

Dan pada saat itu Rytha juga sedikit sedikit membaca website dari ulama salafy…Rytha belum bisa sepenuhnya memahami fatwa fatwa mereka karena style mereka berbeda.. tidak mengeluarkan fatwa dengan pertimbangan menggunakan akal dan logika dan bukan pula fatwa fatwa yang hanya menggunakan dalil untuk mengukuhkan akal dan logika.. tapi fatwa fatwa mereka selalu berangkat dari pemaparan dalil dalil yang shohih… dan akal selalu tunduk pada dalil dalil itu……

Tapi anehnya, Rytha mengambil kesimpulan sendiri kalau Rytha ingin mengetahui fatwa fatwa dalam hal aqidah dan hal hal hukum, Rytha prefer untuk menggunakan website website mereka… karena Rytha selalu prefer untuk lebih baik berhati hati….

Para ikhwah ikhwani pasti sangat terbiasa dengan fatwa yang membeberkan tentang penjelasan secara akal .. penjelasan secara ilmiyah bagi mereka adalah penjelasan secara logika….

Alhamdulillah Rytha sudah senang baca tafsir dan hadist dari semasa high school.. Lambat laun bisa belajar untuk memahami dan menerima at least jadi waspada bila telah menemukan hadist dan nash yang shohih pastinya tanpa harus bertanya dan menuntut penjelasan secara akal..

Lalu seorang ukhti dari Solo meminta Rytha membantu dia untuk mengelolah sebuah Islamic mailist…. Dia juga seorang salafy…, group yang di kelolanya juga bermanhaj salaf. Dia punya cita cita yang mulia ingin menyebarkan dakwah salafy dengan cara yang indah…..

Saat itu Rytha susah untuk memahami dia…sering kesal juga dengan dia… Tapi dari situ Rytha terus belajar untuk memahaminya…. Dan mencari tahu apa yang mendasari dia bertindak seperti itu… Alhamdulillah sekarang di sadari walaupun masih muda dia sudah sampai pada ajaran yang haq lebih awal… dan memahami hal hal yang dulu Rytha belum pahami…

Rytha mulai lebih banyak mempelajari tentang pergerakan pergerakan… karena sebagai moderator group memiliki tanggung jawab yang besar untuk tidak meng approve email yang salah…. Rytha lumayan sering di tegur karena salah meng approve email… :)

Rytha dulu sempat kesal sekali dengan ikhwah salafi.. terkesan mereka adalah orang orang yang senang menyerang orang lain….. Mungkin kebanyakan ikhwah salafi yang Rytha temukan adalah para tholabul ilmy yang memang cendrung untuk bersikap keras dan terlalu bersemangat….Sebenarnya mereka berniat baik...mudah mudahan Allah membalas niatan baik mereka.

Rytha berusaha meneliti dan mengkaji tulisan tulisan ulama rujukan mereka dan berusaha memahapi pola fikir ikhwah salafy…

Sikap keras dan kehatian hatian dari ikhwah salafy membuat Rytha belajar untuk berhati hati dengan setiap apa yang Rytha tulis dan Rytha katakan apalagi bila hal tersebut berhubungan dalam hal deen… Setiap kalimat yang terucap harus berdasar dan berdalil… ini membantu Rytha untuk lebih memahami tafsir dan syarah… dan mengkaji suatu hal mendalam terlebih dahulu sebelum berpendapat….

Dari banyak membaca tafsir.. ada suatu pola pikir yang tertanam dalam hati.. bahwa ada suatu kesenangan bila tafsir itu di tafsirkan dengan atsar atsar yang shohih yang di jelaskan dengan penjelasan hadist hadist dan juga penafsiran para ulama ulama salaf…. Subhanallah seperti menemukan mutiara mutiara ilmu yang sangat berharga..….

Rytha kurang senang membaca tafsir yang kebanyakan adalah ulasan pemikiran sang penulis tafsir dan hanya interprestasi dari logika logika…. Dari sini Rytha sangat mencintai tafsir ibnu katsir terbitan pustaka Syafi’i… subhanallah….

Sewaktu Rytha pindah kerja ke Batam… Rytha sangat haus dengan majelis ilmu dan mulai mencari cari…. Rytha mengamati email email yang di forward melalui rekan rekan kantor…. Dan berusaha menanyakan majelis majilis ilmu yang mereka ikuti… alhamdulillah menemukan majelis salafi di sini..

Rytha juga sudah ikutan majelis ikhwani di sini.. karena walaupun pindah.. mereka akan tetap mentransfer kader kadernya…. Rytha di tempatkan pada marhala yang lebih tinggi… dimana teman se liqo Rytha adalah para istri ustadz dan istri istri para aktivis kepartaian….

Semasa liburan lebaran kemarin… Rytha mengkaji lebih intensif dengan mendengarkan beberapa ceramah mengenai manhaj salaf… dan bahayanya bermajelis dengan ahlul bid’ah…. Subhanallah… setelah mendengarkannya .. hati menjadi tidak tentram… Seakan satu kaki berada di kubangan lumpur...

Rasanya Rytha tidak memiliki alasan lain setelah memahami banyaknya praktek kebid'ahan di majelis ikhwani untuk tetap melanjutkan bermajelis dengan mereka....Rytha selalu berfikir.. kok tega meninggalkan saudara-saudara seiman tanpa berusaha melakukan sesuatu untuk mendakwahi…. Tapi untuk dakwah itu sendiri sulit karena teman teman seliqo Rytha sudah pada senior sudah mendarah daging paham dan pemikiran ke ikhwani nya.

Rytha tidak dapat berbuat banyak, dan Rytha tidak dalam kapasitas untuk berbuat lebih banyak…. InsyaAllah ini membulatkan tekat untuk bara' (berlepas diri) terhadap semua dakwah "tarbiyah" aka "ikwani" aka "PKS"

Wallahualam bishshowab…

InsyaAllah Bersambung

Further reading:

Bahayanya Duduk, Bergaul, Berjalan Bersama Ahli Bid'ah
http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=587

Bahayanya Ahli Bid'ah
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=252

Bolehkah Mengambil Kebaikan Setiap Firqah ?
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=179&bagian=0

Menyingkap Perbedaan Antara Dakwah Salafiyah Dan Dakwah Hizbiyah
http://darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=20
http://darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=24
http://darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=83

Sunday, March 4, 2007

~Hijrah bagian (5)~



InsyaAllah akan di lanjutkan ke beberapa poin lainnya yang Rytha temukan di jama'ah "tarbiyah"

5. Dalam hal perkawinan…

Dalam hal perkawinan mereka memiliki lembaga sendiri yang memproses biodata untuk menjodohkan anggota anggotanya yang biasanya proses di tangan murobbi.

Seperti perkataan seorang ustadz yang juga mantan ikhwani beliau mengatakan murobbi kemungkinan bisa memegang banyak foto dan biodata akhwat/ikhwan .. dan yang sampai ke mad’u biasanya satu saja. Subhanallah….

Sempat mendengar curhatan beberapa rekan di tarbiyah akan ketakutan dan kekhawatiran mereka akan bagaimana reaksi dari murobbi bila mereka memiliki calon sendiri…. Karena sebelumnya murobbi mengatakan sekarang fenomena yang terjadi para mad’u lebih sering melakukan proses mereka sendiri, langsung ke orang tua.. dan murobbi hanya tinggal di beri pemberitahuan akhir tanggal pernikahan.

Hal seperti tersebut dianggap menyalahi “prosedur” dan sebagai indikasi mad’unya belum paham, berarti proses “tarbiyah” yang tidak berhasil. Seharusnya setiap mad’u paham mereka adalah bagian dari jama’ah dan menyerahkan urusan pernikahan juga pada jama’ah. Karena sesuatu yang di tentukan oleh jama’ah akan lebih baik.. karena berkenaan dengan kepentingan jama’ah…

Pernikahan yang seharusnya sederhana , karena prosedur ini menjadi lebih ribet prosesnya……..

Dalam hal ini peran murobbi dalam perkawinan bisa melebihi orang tua.

Rytha sempat sesekali mengemukakan pendapat bahwa setiap fatwa yang Rytha baca selalu para ulama menempatkan orang tua sebagai orang pertama dan penentu dalam hal perkawiman.. bahkan pernah di sampaikan dalam suatu dauroh, para peserta sama sekali tidak mengindahkan perkataan tersebut.

Mereka menganggap orang tua adalah sebagai pihak yang terakhir yang harus di beri tahu pada saat semuanya sudah 100% okay… Yang berarti setelah proses lewat murobbi.. dan setelah masing masing bertemu dan berkenalan di dampingi murobbi …dan setelah kedua belah pihak setuju dan murobbi juga setuju… mereka baru mengadakan pendekatan ke orang tua…..

Alasannya kalau dari awal proses orang tua sudah diberi tahu takutnya orang tua akan menyimpan harapan, nantinya kalau tidak jadi orang tua akan ikutan kecewa…

Alasan lainnya dengan pertimbangan kemungkinan orang tua tidak paham tentang konsep pemilihan calon suami/istri yang syar’i, jadi diusahakan menghindari masalah terhadap orang tua yang tidak sefikrah…

Mereka beranggapan kalau setiap ikhwan yang mau melamar langsung datang ke orang tua ini malah bisa membuat proses tidak jelas….Bisa jadi ikwannya tidak sefikroh dan tidak paham akan kepentingan dakwah….

Mad’u harus percaya pada murobbi bahwa dia mengenal mad’u nya dan tahu apa yang terbaik bagi mad’u nya….

Apakah benar seorang murobbi bisa menggantikan posisi mahram dalam pertemuan pertemuan ta’aruf tersebut ? Rasulullah sallahu alaihi wassalam meletakkan orang tua sebagai wali dan peran ini tidak tergantikan selagi tidak ada alasan syar’i…Dalam hal ini peranan murobbi sebagai pengganti mahram untuk proses perkenalan perlu juga di ditinjau lagi.

Menjadikan “murobbi” atau siapapun untuk menjadi perantara dalam suatu perkenalan bukanlah suatu yang salah…tapi menjadikan ini suatu prosedur yang baku dan kaku, seperti membuat suatu syariat tersendiri.. dan bahkan dampaknya bisa di lihat dan di rasakan bagaimana mad’u menjadikan tersebut sebagai suatu prosedur yang resmi dan benar bahkan mereka mengecilkan peran orang tua dalam proses tersebut….

Ada suatu kisah pernikahan seoarang akhwat yang cukup dramatisir.. dimana dia pada detik detik terakhir menolak menikah dengan calon yang diajukan oleh orang tuanya [yang beliau akui sendiri ikhwan tersebut sebenarnya sholeh] hanya dia lebih memilih jodoh dari teman teman sejamaahnya karena dianggap itu lebih memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan “dakwah”… subhanallah…

Ukhti fillah …. Bisa di bayangkan bagaimana orang tua yang membesarkan anti dan mendidik anti, orang yang cendrung lebih dekat dan senantiasa berusaha membahagiakan dan memahami anti …. Mereka menjadi orang yang paling terakhir tahu tetang pilihan anaknya…… Subhanallah.. Kalau kita menempatkan diri kita di posisi ibu atau ayah kita.. kita bisa tahu bagaimana rasanya….. Tentu sangat sedih sekali… Terus terang ini menjadi hal yang tak terbayangkan karena Rytha berasal dari keluarga yang memiliki ikatan yang sangat erat sesama anggota keluarga apalagi dengan orang tua yang tidak pernah menyimpan rahasia.... karena selalu beranggapan orang tua adalah segalanya..... wallahualam... .

Untuk murobbi yang keras sangat, akan susah untuk menikah dengan orang yang diluar jama’ah… tapi sekarang ini biasanya lebih terbuka… tapi biasanya diharapkan ikhwannya disuruh mengaji.. alasannya biar dia benar benar paham tentang pernikahan itu…Sebenarnya ini merupakan cara lain untuk menambah jumlah kader juga…. Bila datang melamar akhwat yang ikhwani.. dan orang tuanya juga ikhwani… jangan kaget bila ditanyakan “antum” tarbiyah tidak ? walaupun ikhwan yang datang adalah ikhwan lulusan fakultas syariah.. Karena pemahaman tarbiyah ikwani dengan arti tarbiyah yang sebenarnya sudah kabur….

Salah satu pertanyaan yang akan diajukan oleh calon pelamar adalah, apakah aktifitas nya dalam kepartaian.... Jadi aktifitas dakwah di kepartaian juga menjadi tolak ukur...

Untuk mereka yang sudah di tingkat atas.. menikah dengan orang luar biasanya relative lebih susah.. karena di harapkan mereka menikah dengan orang jamaah demi kelangsungan da’wah…


Note

Untuk lebih paham pembahasan nikah secara syar’i bisa download "Nikah dari A sampai Z" oleh Ust. Sabiq. Dapat di download di http://assunnah.mine.nu./

.
6. Kerahasiaan..

Ada kerahasiaan yang sampai saat ini Rytha belum begitu paham mengapa hal itu perlu dilakukan…

Kita tidak boleh bercerita siapa siapa saja anggota kelompok liqo kita… Bahkan diharapkan di antara sesama jama’ah tidak mengetahui murobbinya siapa….

Aneh memang…
Sewaktu selepas menghadiri walimah seorang ukhti, bersama dengan beberapa teman se liqo bermaksud untuk langsung menuju ke rumah murobbi untuk liqo… Tapi di tengah perjalanan bertemu dengan rekan ikhwani yang lain…. Mereka tidak mau saling berterus terang kalau sekarang nih kita lagi mau mengaji…….

Tidak mengerti knapa harus begitu….

Adapun sering ada dauroh dauroh yang hanya bisa di hadiri oleh orang orang tertentu saja…. Ini apalagi akan lebih rahasia … Tidak semua majelis akan terbuka bagi masyarakat umum…..

Terkadang dalam pembentukan panitian walimahan… para panitia berusaha memikirkan cara bagaimana agar para undangan tidak tahu bahwa panitia adalah teman teman se liqo dengan mempelai…..

Benar benar out of my mind untuk memahami cara seperti ini….

Itu sebagaian kecil yang dapat Rytha paparkan, rasanya beberapa points tersebut sudah cukup untuk memantapkan hati untuk keluar dari lingkungan hizbiyah….

InsyaAllah bersambung

Saturday, March 3, 2007

~Hijrah Bagian (4)~



Melanjutkan tulisan yang sebelumnya….

4. Demonstrasi sebagai kewajiban.

Demonstrasi [1] merupakan salah satu agenda dari pengajian. Sering sekali murobbi mewajibkan untuk hadir dalam demonstrasi. Biasanya kalau ada intruksi demo atau kegiatan kepartaian, setiap anggota liqo di instruksikan untuk hadir, dan pada pertemuan di pekan selanjutnya akan di tanyakan alasan ketidak hadiran kalau dia tidak hadir.

Masing masing kelompok punya cara untuk dalam hal pemberian sangsi. Bisa berbentuk duit (atau yang di sebut infaq), bisa berbentuk hafalan Qur’an dan yang lain lain.

Selama beberapa tahun mengikuti rangkaian kegiatan tarbiyah alhamdulillah hampir tidak pernah mengikuti rangkaian kegiatan kepartaian. Tetapi kebetulan Rytha pernah sekali saya ikutan demo..

Rytha akan share apa yang Rytha temukan dalam kegiatan demonstrasi tersebut……

Pada demonstrasi ini semua kader dan simpatisan di harapkan ikut. Biasanya diinstruksikan menggunakan pakaian warna tertentu [biasanya putih]…

Demonstrasi ini membuat keluarkan wanita wanita nya dari rumah… dan ini tentunya suatu yang jauh dari apa yang disunnahkan…. Telihat banyak mudhorotnya…. Wanita dan anak anak kecil berjalan sepanjangan jalan dibawah terik matahari.. mereka mengajak anak anak mereka yang masih bayi bahkan yang masih di dalam kandungan… astaghfirullah… Anak-anak kecil menangis kecapekan dan kepanasan, sementara ibunya tidak sanggup menggendong lagi, akhirnya di paksakan untuk terus berjalan.. Bukanlah ini adalah suatu kezaliman…..

Kalaulah sampai ibu hamil ke guguran.. bukankah itu suatu ke zaliman terhadap anak yang di kandungnya ?

Tetapi mereka berkeyakinan bahwa mereka sedang melakukan jihad yang besar…...Jadi mungkin kalau sampai ada yang mati kelelahan atau ada ibu ibu yang keguguran.. itu dianggap sebagai ke syahidan… astaghfirullah…

Para wanita yang jalan dan terexpose bebas tidak lepas dari kemungkinan terjadinya ikhtilath [2] , dimana mereka akan bebas di pandang oleh lawan jenisnya sepanjang perjalanan…Para wartawan yang diundang untuk meliput demo juga begitu bebasnya mengambil foto foto akhwat…. Ini pengalaman pribadi karena seorang fotografer took my picture many times :(

Setelah sampainya di tempat berkumpul di mana demo akan di pusatkan… mereka akan mengadakan orasi.. yang di iringi dengan nyanyian dan “musik”… Suasana lebih tidak terkendali, hijab antar pria dan wanita sudah makin tidak jelas lagi…… ikhtilath, hiru pikuk… tidak jauh berbeda seperti konser seni dan musik kecil kecilan yang di kemas secara islami…

Ini pekara meniru niru kaum kafir…. Dari mulai demonstrasi sampai penciptaan orasi, musik,… nyanyian yang islami… semuanya hampir tidak berbeda tapi di kemas secara islami….

Untuk lebih memahami apa bagaimana pandangan ulama ahlus shunnah mengenai demostrasi… silahkan baca artikel artikel di bawah ini….

Footnote :


[1]
Demonstrasi Bukan Metode Salafus Sholih
http://darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=62

Mengingkari Kemungkaran Dengan Demonstrasi
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1415&bagian=0

Demokrasi Dan Politik
http://almanhaj.or.id/index.php?action=view&cat_id=76

[2] Campur baur laki-laki dengan wanita

Friday, March 2, 2007

~Hijrah Bagian (3)~



Melanjutkan tulisan yang sebelumnya berikut poin lainnya yang Rytha temukan selama ikut dalam "tarbiyah" ikhwani [PKS]....


3. Kedekatan dan toleransi terhadap ke bid’ahan


Ikhwah tarbiyah di kenal sebagai orang orang yang santun dan toleran [1]…. Mereka selalu menampilkan diri sebagai orang orang yang cinta damai. Dakwah mereka lebih banyak berfokus pada amal ma’ruf tapi sering melupakan dakwah nahi mungkar… Metoda dakwah seperti ini memang sedang popular sekarang ini, karena dengan dakwah ini cendrung akan lebih di senangi dan akan memperoleh banyak pengikut, sangat cocok diterapkan bagi yang sedang mencari dukungan sebanyak banyaknya… wallahualam….

Sikap tersebut karena ada suatu selogan yang telah mendarah daging dalam tiap hati para ikhwah di tarbiya.. yaitu selogan : “(Mari) kita saling tolong-menolong dalam perkara-perkara yang disepakati dan saling toleran dalam perkara-perkara yang diperselisihkan.” [2]

Dokrin ini sempat melandasi pola pikir Rytha juga, astaghfirullah, yang meletakkan dakwah pada amar makruf saja tapi menjauhkan nahi mungkar karena takut akan “menyakiti” hati orang lain..Hal ini cendrung membuat lebih bertoleransi terhadap perbedaaan….terkadang menjadi permissible terhadap hal hal yang merupakan prinsip…

Keinginan untuk menyatukan semua golongan membuat kelompok ikhwani berusaha selalu mencari titik temu perbedaan… dan mengkampanyekan islam yang warna warni…. [3] sampai pada titik dimana berusaha untuk mendekatkan paham mereka yang ahluh sunnah dengan para syi’ah dan golongan yang sesat lainnya…. Astaghfirullah…

Propaganda untuk tidak memusuhi golongan lain… mempercayai asal niatnya baik dan tujuannya sama, selama sama sama mencari ridho Allah semua firqoh firqoh itu benar….

Subhanallah…..

Untuk orang yang awam akan ilmu agama…. Pasti metoda seperti ini sangat berkesan dan menarik simpati mereka. Tetapi bila kita telah memahami ilmu akidah yang sebenarnya… baru akan terasa sekali bahwa sebelumnya berada dalam suatu kubangan lumpur dan berada di daerah abu abu yang tidak jelas….

Tidak akan pernah ada persatuan dalam hal apapun tanpa di landasi suatu landasan aqidah yang sama…yaitu dilandasi dengan dasar aqidah yang benar… Karena Aqidah adalah hal yang prinsip.. Dan memurnikannya dari semua kotoran adalah prinsip...... sebuah pondasi dari persatuan yang sebenarnya.... bukan persatuan yang semu semata...

Dalam hal deen tidak bisa hanya mengandalkan perasaan dan pikiran pribadi saja… niat yang baik belum tentu akan di ridhoi Allah bisa caranya salah…

Apakah mungkin seorang yang rajin ke kuburan para wali mengharapkan barokah, seorang yang mencaci maki ummuhatul mu’minin dan para sahabatnya bersatu dengan mereka yang beraqidah murni?
Apakah seorang muslim yang berakidah lurus tidak terbakar jiwanya bila ada orang lain yang mencaci maki ibu nya ?. Secara logika jawabannya tentulah tidak…

Bagaimana perasaan kita bila ada sekelompok orang yang cendrung untuk memplintir suatu agama kita dengan dalih untuk persatuan dan kepentingan jama’ah dengan mengatas namakan islam...?

Hanya dengan ilmu yang lurus kita bisa lebih paham insyaAllah…

Setiap orang di dunia ini bisa mengaku ngaku mengikuti Qur’an dan sunnah dan mengaku melakukan kebaikan… Tapi untuk mengetahui apa yang di ikuti itu adalah suatu kebenaran, seseorang tersebut haruslah terlebih dahulu paham apa itu kebenaran yang hakiki.
Orang bisa saja menginterpretasikan qur’an dan sunnah denagn cara nya masing masing…. Kalau kita tidak mempunyai pijakan pemahaman siapa yang benar.. kita akan sangat mudah untuk tergelincir.. Kita akan sangat mudah sekali terombang ambing dalam kebingungan....
Dalam hal ini pemahaman akan kebenaran yang sudah di jamin sendiri kebenarannya oleh Allah dan rasulnya.. itu adalah kebenaran yang di pahami para sahabat.. para salafus sholeh… Tidak menyelesihi apa yang mereka sepakati.... dan tidak keluar dari pendapat pendapat yang mereka selisihi.... tidak mengeluarkan pendapat baru yang mengikuti logika dan perasaan.... wallahualam..

Dengan banyaknya firqoh firqoh tersebut....suatu niat yang baik saja tidaklah cukup kalau cara dan metoda mereka tidak benar…. Ini bukan masalah hanya mengkritik suatu group saja tapi masalah menjaga kebenaran yang haq dari pencemaran dan mengaburkannya dengan subhat subhat . Alangkah buruknya mereka yang menyebarkan kebid’ahan dan ke musyrikan dengan menggunakan nama islam..

Kalau hanya masalah melakukan kebaikan.. kita bisa melihat bayak orang kafir, para misionaris yang melakukan kebaikan.. lewat lembaga lembaga sosial mereka…memberikan bantuan bantuan kesehatan dan meningkatkan taraf hidup banyak orang.. tapi seiring dengan “kebaikan” mereka, mereka juga menanamkan kepercayaan dan agama mereka…
wallahualam..

Selanjutnya….

Yang Rytha temukan pada jama’ah ikhwani … adanya kesenang meniru niru orang kufar (tasyabuh)…. Kalau di telusuri satu persatu akan banyak list nya…

Rytha akan beri beberapa contoh…

Kalau kita pergi bermobil dengan ikwah ikhwani… hampir di pastikan kita akan menemukan suasana yang tidak jauh berbeda dengan bermobil dengan orang awam… sama sama di dalam mobilnya akan ada “musik” Cuma musiknya mereka katakan sebagai musik islami….Musik seperti ini juga yang di temukan dalam walimah walimah mereka….. di kamar kamar mereka…

Kita akan menemukan pembicaraan tentang group group nasyid favorite mereka sama halnya orang orang awam membicarakan group group musik kesukaan mereka…

Bahkan group nasyid menjadi suatu cara untuk memikat pengunjung tatkala mereka mengadakan seminar atau event event lain….dan hampir di pastikan menjadi suatu selingan di antar satu tabligh…

Hanya sebagian kecil dari jamaah ini yang paham bahwa ulama ahlul sunnah sangat menentang musik… Tapi yang sebagian kecil ini mereka lebih memilih pendapat Yusuf Qardawi yang mengizinkan beberapa jenis musik….. Tapi yang kebanyakan adalah yang sama sekali tidak aware bahwa banyak ulama ahlul sunnah mengharamkannya……

Saat sekarang sekarang ini… masalah hijab menjadi sangat longgar di kalangan ikhwani… mungkin karena dakwah mereka sudah makin terbuka .. …wallahualam… yang Rytha rasakan .. Rytha merasa tidak nyaman dengan majelis majelis nya… jadi lebih memilih untuk tidak menghadiri yang namanya buka bersama… halal bihalal… rihlah…

Terkadang ada suatu event tabligh akbar di gelanggang olah raga…. Walaupun ikhwan dan akhwat duduk pada kelompok terpisah masing masing masih bisa saling melihat dengan jelas… acara yang penuh hingar bingar, selepas dari sana.. hati sama sekali beku…Bagi mereka yang berhati lurus pasti tidak akan tahan bertahan lama hingga acara usai…

Wallahu alam apa yang mereka rasakan…. Tapi apakah ahsan mengadakan piknik berkeluarga ke suatu tempat dan di tempat tersebut diadakan game keluarga… astaghfiurllah hanya tidak terbayangkan bagaimana ghiroh seorang suami melihat istrinya diantara para suami lain…. Dimana mereka bebas memandang istrinya terseyum.. dan menonton aktivitas nya bercengkrama dengan anak-anaknya…….

Bahkan pernah tercetus suatu ide yang sangat aneh…mengadakan game suami menutup mana lalu mencari istrinya….. Hanya tak terbayangkan saja…! Nauzubillah….

Ini adalah prilaku prilaku mencontoh kaum kufar….

Mereka masih tidak berkeberatan untuk menghadiri dan menggunakan perayaan perayaan atas nama syiar islam.. Walaupun moment tersebut adalah kebidahan… Dengan berusaha mengemas ke bid’ahan tersebut dalam bingkai islami…

Tidak mengherankan kalau mereka merayakan mawlid nabi… senantiasa mengucapkan dan merayakan Selamat ulang tahun… dengan alasan fikih prioritas…

Menggunakan prangkat prangkat subhat dalam da’wahnya….mencampur adukkan antara yang haq dan yang batil..... termasuk ketidak sungkanan dan pembelaan terhadap penggunaan perangkat demokrasi… dan tidak takut meniru niru orang kafir….. hanya mengemas sesuatu menjadi “islami”…

Kalau antum sudah lama mengaji tapi atum masih tidak mau mengikuti kegiatan kepartaian .. antum di anggap masih belum mengerti..

Demokrasi dan kepartaian yang mereka anggap sebagai sarana terbukti lebih menyeret mereka kedalam suatu lingkaran yang mereka "nikmati". Terlihat dengan tidak risihnya dalam pembicaraan sehari hari menggunakan panggilan .. oh dia ketua depera.. oh dia anggota dewan… dan yang sejenisnya… ungkapan ungkapan tersebut sudah seperti menjadi suatu kebanggan …

Ambisi diantara mereka untuk mencapai target dalam pemerintahan.. menyeret mereka untuk menghalal kan cara cara yang tidak ahsan…. Yang melupakan pada da’wah ilallah…

Kecintaan mendalam saudara saudara ikhwah di tarbiyah pada tafsir dan karya karya said Qutb [4]. Mereka mungkin hampir tidak terpiirkan bahwa para ulama terkemuka di abad ini banyak mengkritik tafsir tersebut dan telah dilakukan study mengenai pemikiran pemikiran sesat dari said Qutb itu sendiri..

Ketidak tahuan ini karena mereka sendiri belum pernah tahu siapakah ulama ulama yang harus di jadikan pijakan dan referensi. Mereka cendrung merefer ke ulama ulama moderat yang memiliki paham mu’tazilah…Mereka tentu akan kaget dengan kritikan kritikan pedas terhadap Yusuf Qordhowi [5]… karena sebagaian besar dari mereka yang mereka sangat tahu dan familiar dengan fatwa-fatwa ulama ini….

Wallahualam bishsowab…
Sekali lagi Rytha himbau untuk take time membaca artikel artikel di footnote.. karena sebenarnya pada link link tersebut ikhwah fillah semua bisa menemukan penjelasan yang lebih baik yang bisa menghantarkan pada pemahaman yang sebenarnya... ......

InsyaAllah bersambung


Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Toleransi

Hal-Hal Yang Harus Dihindari Dalam Toleransi

Bolehkah Kita Toleransi Dan Kerja Sama Dakwah Dengan Jama'ah-Jama'ah Islam Yang Berbeda Manhaj ?

Apakah Mungkin Persatuan Terwujud Bersamaan Dengan Berbeda-Bedanya Manhaj Dan Aqidah?


[2]
Al Wala` Wal Bara` Ala Ikhwanul Muslimin
http://darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=71

Menepis Pemahaman Keliru dalam Mengingkari Kemungkaran
http://darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=118


[3]
Bolehkah Mengambil Kebaikan Setiap Firqah ?

PRINSIP PRINSIP MENGKAJI AGAMA
http://www.majalahsyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=67

[4]
Fatwa-Fatwa Para Ulama Tentang Sayyid Quthb

Komentar Terhadap Tulisan-Tulisan Muhammad Al-Ghazali

Menafsirkan Al-Qur'an Dengan Musik, Irama Dan Nyanyian Nasyid, Celaan Terhadap Nabi Musa Dan Sahabat

Islam Menurut Sayyid Quthub Adalah Pencampuran Antara Nashrani dan Komunis

Persaksian Para Pemuka Kelompok Ikhwanul Muslimin Atas Pemikiran Sayyid Quthub Yang Menyimpang


[5]
SIAPAKAH DR YUSUF QARDHAWI
http://darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=287

Penyimpangan pikiran Yusuf al-Qardhawi
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=arsip&cat_id=5&start=30